Kalimantan Timur
Kaltim Siap “Digital Switch On”. Faisal : Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Bersih, Jernih dan Canggih

Istimewa

SAMARINDA - Kalimantan Timur menjadi salah satu dari 56 wilayah di Indonesia yang akan menjalankan program Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran televisi analog yang akan dimulai pada 30 April 2022 untuk tahap pertama. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim HM Faisal menegaskan Kalimantan Timur sudah siap dalam pelaksanaan migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital ini.  

“Secara prinsip Kaltim sudah siap dalam pelaksanaan migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital ini atau yang kita kenal dengan ASO (Analog Switch Off). Atau bisa disebut Digital Switch On,” kata Faisal kepada Tim Publikasi Adpim Provinsi Kaltim, Kamis (21/4/2022). 

Untuk tahap pertama ASO, jelas Faisal, Kalimantan Timur dibagi menjadi 6 zona. Namun memang yang ada penyiaran televisi ada di 2 zona. Yakni, zona 1 meliputi Samarinda, Bontang dan Kutai Kertanegara, kemudian zona 2 meliputi Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). 

“Di Samarinda saja on digital sudah beberapa bulan ini, dan sekarang bisa nonton di 27 channel televisi. Sedangkan di Balikpapan sudah pula 25 channel dan akan terus bertambah. Kita bisa menikmati siaran yang bersih, jernih dan canggih,” jelasnya.  

Disebutkan, lembaga penyiaran lokal juga sudah beralih ke digital, walaupun ada juga yang menyetop penyiaran tidak mengikuti program ini sehingga berhenti total.  

“Tapi yang di Bontang, Samarinda, dan Balikpapan sudah beralih ke digital, dan sudah bisa dinikmati siarannya,” sebutnya.  

Faisal memberikan saran kepada masyarakat Kaltim yang berada di dua zona yang sudah memulai ASO atau digital switch on agar mencoba jika memang televisinya sudah digital atau ada fasilitas DTV. 

“Dengan cukup memakai antena luar saja lakukan searching seperti biasa, maka dapat menikmati siaran digital gratis. Jika memang masih belum DTV maka membutuhkan alat tambahan Set Top Box atau STB yang sudah banyak dijual. Jangan lupa cek yang berlabel Kominfo dan ada fasilitas early warning systemnya,” pungkas Faisal. (her/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation