SAMARINDA – Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari banyaknya penduduk usia produktif saat ini, ketika Indonesia berusia 80 hingga 100 tahun yaitu pada 2025-2045. Keuntungan ini lebih dikenal dengan istilah “bonus demografi”.
Menurut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, bonus demografi ini didapatkan ketika generasi yang saat ini berusia 1-19 tahun dibekali dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan, termasuk agama yang baik, agar bonus demografi ini benar-benar dapat diraih.
Kaltim, ujar Awang telah mempersiapkan pondasi pendidikan sejak kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur H Farid Wadjdy dengan tidak membedakan pendidikan umum dan agama ataupun sekolah umum dan kejuruan.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Manusia, Dr Bohari Yusuf menjelaskan bahwa bonus demografi ini akan bermanfaat jika usia produktifnya mampu dikelola pemerintah dengan memberikan pendidikan yang baik. Jika tidak bonus demografi ini dapat menjadi bencana.
“Tetapi bonus demografi ini harus dikelola dengan baik, karena jika SDM saat ini tidak dibekali dengan pendidikan yang bagus, maka bonus demografi bisa menjadi bencana karena usia produktif yang begitu banyak akan membebani negara dengan berbagai permasalahan,” tegas Bohari usai pembukaaan Kaltim Education Expo, Rabu pekan lalu (8/5).
Lanjutnya, kebijakan Gubernur Awang Faroek saat ini sudah sangat tepat untuk mempersiapkan SDM Kaltim untuk 25 tahun mendatang, agar bonus demografi ini juga dapat dinikmati oleh Kaltim. Persiapan untuk meraih bonus demografi dilakukan Kaltim melalui berbagai upaya diantaranya Beasiswa Kaltim Cemerlang, pengalokasian dana APBD sebesar 20 persen untuk pendidikan dan lain-lain.
Dijelaskan Bohari, jika penduduk berusia antara 1-19 tahun saat ini, maka pada tahun 2025 usia mereka akan menjadi angkatan kerja produktif, sementara negara-negara lain, khususnya Eropa penduduknya tidak tumbuh secara normal. Demikian juga negara Jepang yang memiliki pertumbuhan lambat namun usia harapan hidup sangat panjang.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Komaruddin Amin yang hadir di Samarinda beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa di Indonesia, saat ini memiliki jumlah penduduk usia 0-9 tahun mencapai 45 juta jiwa dan usia 10-19 tahun 43 juta jiwa. Sehingga jumlah penduduk berusia produktif Indonesia pada 2025 hingga 2045 akan berjumlah sebanyak 88 juta jiwa.
Dengan bonus demografii, Indonesia akan menjadi negara maju karena 88 juta anak-anak berusia 0-19 tahun saat ini akan berusia antara 30-35 tahun pada 2025 hingga 2045 mendatang. “Inilah yang menjadi kekuatan Indonesia jika dibanding negara-negara lain,” ujarnya. (yul/hmsprov).
/////Foto : Anak-anak ini adalah bagian dari masa depan Indonesia dan Kaltim pada 2025. Terkait dengan hal itu Kaltim terus berupaya membangun sumber daya manusia berdaya saing tinggi untuk menyongsong kejayaan di 2025 – 2045.(dok/humasprov kaltim)
18 Mei 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
07 Juni 2017 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
16 November 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
16 Juli 2019 Jam 22:33:18
Sumber Daya Manusia
21 Februari 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
25 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
17 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Kesehatan
11 November 2016 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
14 Juli 2022 Jam 16:38:35
Informasi dan Komunikasi
30 Januari 2022 Jam 23:43:32
Gubernur Kaltim