Perluasan PAUD Hingga Peningkatan Kualifikasi Tutor PAUD
SAMARINDA – Pemprov Kaltim berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Perhatian itu diberikan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi. Semua mendapat perhatian serius. Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun, Beasiswa Kaltim Cemerlang, pemberian insentif kepada guru, peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru merupakan contoh program yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun ini.
Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemprov untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di semua bidang yang sesuai dengan arah pengembangan pembangunan masa depan Kaltim. Peningkatan kualitas pendidikan dimulai sejak dini, tepatnya pada jenjang PAUD. Kondisi saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Kaltim sudah mencapai 56 persen.
Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim Fathurrakhman mengatakan sesuai dengan arahan Gubernur Awang Faroek Ishak seluruh jajaran Pemprov maupun kabupaten/kota hendaknya dapat berperan dalam sosialisasi program PAUD dan turut aktif membantu lembaga anak usia dini di perdesaan dan pedalaman.
“Dirjen PAUDNI Kemendikbud menargetkan pada 2014 APK PAUD 75 persen sudah tercapai di setiap provinsi di Indonesia. Untuk mencapai target tersebut di Kaltim kita berupaya untuk melaksanakan program perluasan PAUD, yaitu minimal satu desa/kelurahan terdapat satu lembaga PAUD terutama di daerah pedalaman,” kata Fatturakhman usai membuka Porseni PTK-PNFI Kaltim 2013 di Taman Budaya Samarinda, Selasa (17/9).
Faturrakhman menjelaskan selain upaya perluasan PAUD, Disdik Kaltim juga fokus mempersiapkan tutor atau guru PAUD, pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru dan program kualifikasi guru. Pemprov juga telah mengalokasikan dana untuk peningkatan kesejahteraan guru PAUD berupa insentif.
“Melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang disediakan jatah untuk guru PAUD yang ingin melanjutkan pendidikannya ke program S1. Selain itu juga ada bantuan stimulan. Hingga saat ini masih tersisa 182 jatah beasiswa bagi guru PAUD di kabupaten/kota. Manfaatkan itu untuk berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di Kaltim,” jelasnya.
Kedepan, lanjut Faturrakhman, tutor atau guru PAUD harus sama dengan guru SD, yakni minimal pendidikannya S2. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kualitas pengajar PAUD dan tentunya dalam rangka meminimalisir angka buta aksara di Kaltim yang saat ini berada pada kisaran 1,6 persen.
“Target APK PAUD kita minimal 75 persen dan buta aksara dibawah satu persen. Diharapkan dengan tutor atau guru PAUD yang memiliki kualifikasi S1 dan S2 dapat mempercepat pencapaian target tersebut,” harapnya. (her/hmsprov)
/// Foto: Pemprov Kaltim terus dorong peningkatan APK PAUD, sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap pendidikan usia dini yang lebih baik. (dok.humasprov).
18 April 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
19 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 Agustus 2017 Jam 10:06:44
Pendidikan
26 April 2019 Jam 14:48:10
Pendidikan
02 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
10 Februari 2020 Jam 21:34:02
Pemerintahan
12 Mei 2023 Jam 11:37:09
Agenda Pemerintah
08 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
26 Januari 2013 Jam 00:00:00
Kependudukan dan Catatan Sipil
21 Februari 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera