SAMARINDA - Pemprov Kaltim terus berupaya mengembangkan produksi tanaman kakao, dengan penguatan dan pengembangan teknologi usaha pasca panen sehingga memiliki nilai jual lebih beik ketimbang dijual dalam bentuk biji mentah yang bertujuan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan petani kakao di daerah ini.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim Hj Halda Arsyad didampingi Kasubbid Teknologi Sri Widowati Asra mengatakan pengembangan itu dilakukan karena Kaltim memiliki potensi besar yang tersebar di 14 kabupaten/kota.
“Selama ini petani kakao kita hanya menjual dalam bentuk biji. Karena itu, apabila pengembangan usaha pertanian kakao di Kaltim dikelola dengan dukungan teknologi lebih baik, tentu memiliki nilai jual lebih tinggi, sehingga mampu menambah pendapatan petani,” kata Halda Arsyad di Kantor Balitbangda Kaltim, Rabu (30/1).
Menurut dia, hingga saat potensi kakao banyak terdapat di Berau, Kutai Timur dan Samarinda. Diharapkan, dari pengembangan tersebut, biji kakao tersebut bisa diproduksi menjadi beberapa bentuk produk yang dapat bernilai ekonomis lebih baik.
Guna mewujudkan hal itu, jajaran Balikbngda Kaltim melakukan kunjungan ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) di Jember, untuk mempelajari dan mengetahui upaya pengembangan usaha kakao do daerah tersebut.
Dari hasil kunjungan tersebut, ternyata para petani kakao di daerah itu sudah mampu memrpoduksi kakao dengan sarana peralatan yang lebih baik sehingga mampu menjual kakao kemasan, sehingga nilai jualnya lebih tinggi, ketimbang dijual dalam bentuk biji mentah, sebagaimana yang dilakukan selama ini.
Menurut dia, pengadaan peralatan dan pengembangan tanaman kakao tersebut tahun ini siap dilakukan. Caranya, dengan mengenalkan alat yang akan digunakan untuk pengembangan kakao.
Sejumlah peralatan dimaksud adalah mesin sangrai kakao, pemecah biji kakao, pemasta kasar, pengempa lemak manual, mesin pembubuk coklat, pengayak bubuk coklat, penyangrai bubuk kakao dan alat pengemas manual.
Peralatan tersebut, rencananya akan diberikan dengan sistem simpan pinjam oleh Pemprov Kaltim kepada petani coklat. Tetapi, diharapkan, ketika petani telah memahami penggunaan alat tersebut, diharapkan Pemerintah Kabupaten dan Kota dapat mendukung pembelian atau perbanyakan alat tersebut.
“Alat tersebut bisa kita pesan dari Puslit Koka di Jember yang siap mendukung pengembangan produksi kakao di Kaltim, khususnya pengadaan peralatan pengolahan kakao menjadi produk coklat yang mempunyai nilai jual tinggi,” jelasnya.(jay/hmsprov).
Foto : Buah Kakao.(ist)
22 Desember 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 Desember 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 April 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
27 November 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
03 November 2017 Jam 22:25:47
Perkebunan
24 Agustus 2018 Jam 18:02:35
Perkebunan
05 Juni 2023 Jam 22:33:20
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Juni 2023 Jam 22:31:11
Gubernur Kaltim
05 Juni 2023 Jam 22:20:44
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 22:25:42
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
05 Oktober 2019 Jam 14:05:33
Even Olahraga
29 November 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
05 Mei 2020 Jam 16:27:44
Kependudukan dan Catatan Sipil
27 April 2018 Jam 21:35:44
Kegiatan Silaturahmi
22 Juli 2019 Jam 21:51:28
Pertanian dan Ketahanan Pangan