BONTANG – Hingga kini warga Kaltim tetap menolak rencana pembangunan pipaisasi gas jaringan bawah laut dari Kota Bontang (Kaltim) ke Semarang (Jateng), sehingga diharapkan menjadi pertimbangan serius bagi pemerintah pusat.
“Kita tidak ingin Kota Bontang dan kota-kota lainnya menjadi kota mati di kemudian hari dengan rencana pipaisasi gas dari Kalimantan ke Jawa Tengah melalui jaringan bawah laut,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika menghadiri peresmian jaringan gas bumi untuk rumah tangga oleh Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) , Susilo Siswoutomo di Kota Bontang, Rabu (30/1).
Dia ingin pengiriman gas dari Kota Bontang ke sejumlah wilayah di Pulau Jawa tidak perlu menggunakan pipa, karena dapat mempercepat habisnya sumber energi gas yang akan berujung pada matinya kehidupan ekonomi daerah penghasil.
Awang Faroek mencontohkan Kota Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussallam yang mengalami krisis energi yang berakibat tidak berkembangnya daerah itu, padahal Lota Lhokseumawe adalah penghasil Migas.
Walau begitu, Gubernur tetap bangga dengan adanya pengiriman Migas dari perut bumi Kaltim untuk memenuhi kebutuhan listrik saudara-saudara sebangsa dan setanah air di Pulau Jawa.
Apalagi Migas yang digunakan tersebut telah terbukti dapat mendorong perkembangan ekonomi dan penanaman investasi swasta di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Karena, setiap kegiatan usaha selalu membutuhkan energi listrik dengan pembangkit menggunakan bahan bakar gas.
Tetapi Awang Faroek mengingatkan Pemerintah Pusat, untuk tetap “menyisihkan” sebagian gas tersebut juga diperlukan untuk pembangkit listrik di Kaltim.
Walaupun Awang Faroek sempat kecewa ketika Kaltim tidak dapat jatah pembangunan Power Plant 1.000 MW tahap pertama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . Kekecewaan ini sempat membuat Presiden merevisi kebijakannya dan memasukkan Kaltim sebagai prioritas pembangunan kelistrikan tahap dua.
“Alhamdulillah dengan protes tersebut Kaltim mendapat jatah pembangunan Power plant 2 x 200 Mega Watt di Balikpapan dan 2 x 200 Mega Watt di Kutai Kartanegara. Selain itu juga pembangunan kilang Migas baru di Kota Bontang dengan kapasitas 2 x 300 ribu barrel pertahun,” ucapnya.(yul/hmsprov).
Foto : Wamen ESDM Susilo Siswoutomo bersama Gubernur Kaltim, Dr. H. Awang Faroek Ishak disaksikan Walikota Bontang Adi Darma saat mencicipi telur yang goreng pada kompor gas yang langsung dialirkan melalui jaringan pipa gas ke rumah tangga.(yuliawan/humasprov kaltim)
11 Februari 2019 Jam 18:15:01
Energi dan Sumber Daya Mineral
15 Agustus 2020 Jam 20:41:47
Energi dan Sumber Daya Mineral
20 Januari 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
17 Februari 2019 Jam 19:23:51
Energi dan Sumber Daya Mineral
29 Januari 2013 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
04 Februari 2013 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
08 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
17 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
18 Januari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
26 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kehutanan