Pemprov Kaltim membenarkan adanya rencana penutupan Bandara APT Pranoto pada 20 November hingga 10 Desember 2019 (20 hari).
Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Syafranuddin menyebutkan penutupan harus dilakukan karena akan ada dua kegiatan pekerjaan di bandara pengganti Bandara Temindung tersebut.
"Memang benar akan ada penutupan Bandara APT Pranoto karena ada dua pekerjaan. Pemerintah mengumumkan lebih awal agar segera diketahui masyarakat," kata Ivan sapaan akrabnya.
Pekerjaan pertama adalah pemasangan Air Field Lighting (AFL) System atau lampu runway termasuk lampu-lampu di sekitar exitway, apron dan taxyway. Pekerjaan ini menjadi beban UPBU APT Pranoto dengan pembiayaan bersumber dari APBN senilai Rp12 miliar.
AFL System adalah alat bantu pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapat bergerak secara efisien dan aman.
Pekerjaan kedua adalah peningkatan struktur exitway sepanjang 100 meter oleh Dinas Perhubungan Kaltim dengan pendanaan APBD Provinsi Kaltim sebesar Rp3 miliar.
"Pekerjaan kedua ini merupakan rekomendasi teknis dari Direktorat Bandar Udara dan Tim Panel Ahli Bandara Kemenhub RI," kata Ivan.
Rekomendasi diberikan akibat exitway mengalami kerusakan akibat tingginya beban lintas pesawat yang melebihi kapasitas perencanaan awal bandara.
Exitway akan ditingkatkan dengan agregat setinggi 30 cm dan aspal setebal 12 cm.
Untuk efektivitas pelaksanaan kedua pekerjaan dan keselamatan penerbangan maka Kemenhub akan menutup Bandara APT Pranoto mulai tanggal 20 November hingga 10 Desember 2019.
"Dua pekerjaan ini akan dikerjakan bersamaan secara paralel, siang dan malam agar lebih efektif. Karena itu selama 20 hari bandara akan ditutup untuk semua penerbangan," jelas mantan Kabag Humas Pemkab Kutim itu.
Dua pekerjaan ini ditargetkan selesai pada 10 Desember 2019 dan operasional bandara akan dibuka kembali pada 11 Desember 2019.
Setelah pemasangan AFL System (lampu runway) ini, maka diharapkan permasalahan pengalihan pendaratan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan akibat kabut tidak akan terjadi lagi.
Selama ini, seringkali terjadi pendaratan terutama di pagi hari sulit dilakukan saat kabut. Akhirnya pendaratan dialihkan ke Balikpapan.
"Kita fokus antisipasi kabut dulu agar tidak ada pengalihan pendaratan ke Balikpapan. Jika nanti memungkinkan penambahan penerbangan malam hari, pasti akan dilakukan. Tapi sekarang fokus antisipasi kabut dulu," pungkas Juru Bicara Gubernur Kaltim itu. (sul)
25 Maret 2020 Jam 17:57:16
Siaran Pers
15 Juli 2020 Jam 19:10:50
Siaran Pers
03 Maret 2020 Jam 16:46:37
Siaran Pers
28 April 2020 Jam 10:24:37
Siaran Pers
17 Juni 2018 Jam 21:15:33
Siaran Pers
15 Desember 2020 Jam 08:14:39
Siaran Pers
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 Februari 2023 Jam 21:02:35
Wakil Gubernur Kaltim
28 November 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 November 2019 Jam 23:26:05
Lingkungan Hidup
04 April 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan