SAMARINDA - Hari ini peningkatan kasus terkonfirmasi positif tertinggi yang terjadi di Kaltim, yakni 43 kasus. Ini menunjukkan semakin banyaknya penularan yang terjadi khususnya melalui transmisi lokal dari klaster-klaster yang sudah ada. Untuk itu diharapkan agar tingkatkan kewaspadaan, menjaga kesehatan diri, keluarga dan masyarakat.
Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak saat menyampaikan keterangan pers secara daring, Jumat (17/7) sore.
"Peningkatan yang cukup signifikan memberikan dampak secara epidemiologi, dan ini diyakini memasuki masa puncak pandemi kedua, karena meski sempat turun, namun dalam dua minggu terakhir. Untuk itu masyarakat kita harapkan dapat menerapkan protokol kesehatan secara patuh dan disiplin," kata Andi M Ishak.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini mengungkapkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif disebabkan adanya transmisi lokal ditambah dengan munculnya beberapa klaster baru khususnya di Kota Samarinda. Untuk itu gugus tugas terus berupaya melakukan tracing di beberapa klaster tersebut. Selain juga diharapkan kerja sama dari masyarakat, agar lebih aktif melapor ketika ada aktifitas atau interaksi langsung dengan pasien terkonfirmasi positif.
"Partisipasi dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. Jika mereka pernah melakukan kontak erat atau kontak fisik dan berinteraksi dengan pasien suspek Covid-19, agar aktif melaporkan diri ke call centre di masing-masing daerah. Sehingga bisa dilakukan tracing dan screening. Seluruh komponen masyarakat juga diminta agar dapat bekerjasama membantu mengendalikan dan mengawasi mereka yang melakukan isolasi secara mandiri di rumah. Bukan mengucilkan," pesan Andi M Ishak.
Perkembangan terakhir Covid-19 di Kaltim per Jumat, 17 Juli 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 43 kasus, dengan rincian Berau sebanyak 6 kasus, Kutai Barat (3), Kutai Timur (2), Paser (3), Bontang (2), Balikpapan (9) dan Samarinda (18). Sehingga total jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 823 kasus. Selanjutnya, jumlah pasien sebanyak 552 kasus, meninggal dunia 17 kasus dan masih dirawat 254 kasus. (her/ri/humasprovkaltim).
26 April 2018 Jam 19:28:18
Kesehatan
02 Desember 2021 Jam 22:39:48
Kesehatan
12 Juni 2020 Jam 21:14:13
Kesehatan
27 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
26 September 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
28 September 2021 Jam 07:06:33
Kesehatan
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
29 November 2023 Jam 19:34:35
Gubernur Kaltim
25 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 Agustus 2018 Jam 19:21:20
Peternakan
11 Desember 2022 Jam 20:03:02
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak