KB Juga Harus Jadi Urusan Pria
SAMARINDA-Masyarakat kadang masih mempersepsikan bahwa tanggung jawab membangun keluarga berencana (KB) hanya urusan kaum hawa atau para ibu. Padahal sukses KB, juga akan sangat ditentukan oleh peran dan kesadaran para suami. Salah satunya, melalui Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Sayangnya, pencapaian KB pria melalui MOP atau vasektomi di Kaltim baru mencapai 17,6 persen dari target 23,6 persen. Meningkatkan pencapaian target tersebut maka berbagai upaya terus dilakukan jajaran Perwakilan Badan Koorinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim, diantaranya dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kita perbanyak melakukan pertemuan dengan para kelompok dan motivator KB pria. Diharapkan mereka mampu mendorong para suami untuk berpartisipasi dalam program KB,” kata Kabid Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi (KBKR) Perwakilan BKKBN Kaltim, Muhammad Hatta di Samarinda, Jumat (26/9).
Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah menyatukan pandangan dan sikap para tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang KB pria, khususnya terkait penggunaan sistem MOP yang selama ini masih menjadi perdebatan.
Dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk lebih meyakinkan calon peserta dalam memilih jenis KB dengan MOP pun perlu dilakukan. Hal itu akan menjadi upaya legitimasi sebagai alternatif peserta KB yang aman dan tidak menyalahi kaidah Islam. Perlu kesepahaman dalam memandang cara ber-KB melalui kajian dan fatwa MUI.
Pertemuan kelompok KB pria dan motivator tersebut menghadirkan nara sumber pengasuh pondok pasantren Salafi As Syafiyah Situbondo, Ustad Imam Nakhoi. Dalam penjelasannya, Ustad Imam Nakhoi mengungkapkan, bahwa vasektomi diperbolehkan alias halal dalam pandangan agama.
“Kalau dulu vasektomi dipahami sebagai sesatu yang haram karena dianggap pemandulan, padahal dengan vasektomi bisa difungsikan kembali. Karena itu, vasektomi ini dianggap halal dan boleh dilakukan demi perencanaan keluarga yang baik," tegasnya.
Terkait hal ini, sudah ada tiga kali pertemuan diantara para ulama. Pertemuan pertama menyatakan haram, kemudian pertemuan kedua menyatakan haram mutlak tanpa kecuali, namun pada pertemuan ketiga di Cipasung Jawa Barat terjadi perdebatan, bahwa vasektomi halal dengan syarat tertentu.
“Intinya vasektomi tidak haram mutlak tapi tidak boleh mutlak, jadi boleh dengan syarat-syarat atau haram dengan styarat-syarat. Begitu pula halal dengan syarat-syarat. Salah satu syarat yang diberikan oleh kelompok yang mengharamkan adalah asalkan bisa dikanalisasi atau difungsikan kembali jika bersangkutan menginginkan,” beber Imam Nakhoi.
Perencanaan keluarga ini sangat penting untuk mendukung akselerasi pembangunan daerah dalam jangka pendek, jangka menengah maupun dalam jangka panjang. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, pada akhirnya juga akan menimbulkan banyak permasalahan dan secara langsung akan menghambat gerak maju pembangunan. (sar/sul/hmsprov)
26 April 2018 Jam 19:28:18
Kesehatan
16 Februari 2020 Jam 15:44:20
Kesehatan
22 Juli 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
20 September 2022 Jam 10:52:00
Kesehatan
13 Januari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
04 April 2020 Jam 07:19:55
Kesehatan
23 Maret 2023 Jam 13:54:47
FCPF-CF
23 Maret 2023 Jam 13:41:20
Wakil Gubernur Kaltim
23 Maret 2023 Jam 13:28:48
Even Olahraga
23 Maret 2023 Jam 13:17:46
Lingkungan Hidup
22 Maret 2023 Jam 14:30:39
Administrasi Pembangunan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
21 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
12 Januari 2017 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
23 April 2021 Jam 19:42:29
Perencanaan Pembangunan
21 April 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
16 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Sosial