SAMARINDA –Keperluan benih kelapa sawit Kaltim sejak 2009-2013 berdasarkan SP2B-KS (Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit) Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan Dinas Perkebunan Kaltim serta dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan kota mencapai 155.443.950 atau 155,4 juta kecambah.
“Sejalan dengan program Gubernur Awang Faroek Ishak dalam membangun Sejuta Hektar Sawit mulai 2009 hingga 2013 baik melalui pola PBS, PBN, PIR Swadaya dan masyarakat (plasma) maka keperluan benih khususnya kelapa sawit semakin meningkat,” kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Etnawati didampingi Kepala Bidang Produksi Sukardi, Rabu (11/9).
Sementara itu realisasi penyaluran kecambah sawit dari sumber benih yang ditunjuk pemerintah sebesar 126.967.998 atau 126,9 juta kecambah atau setara dengan luas tanam/kebun mencapai 634,8 hektar.
Penyebarannya merata di seluruh kabupaten/kota di Kaltim yakni tahun 2009 sebanyak 20,95 juta kecambah dan tahun 2010 sebanyak 27,96 juta kecambah, tahun 2011 sekitar 32,27 juta kecambah dan tahun 2012 sebanyak 33,46 juta kecambah, sedangkan tahun 2013 hingga Juni sekitar 12,3 juta kecambah.
Menurut Etnawati, data tersebut menunjukkan iklim investasi di subsektor perkebunan sawit cukup menggembirakan dengan ditandainya daerah-daerah pengembangan baru. Misalnya, Kabupaten Kutai Timur dan Berau serta Kutai Kartanegara dan Nunukan.
Sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kaltim 2009-2013 di subsektor perkebunan ditargetkan untuk pengembangan sejuta hektar sawit dan 250.000 hektar aneka tanaman perkebunan lain.
Perkembangan komoditi perkebunan di Kaltim setiap tahun menunjukkan hasil yang menggembirakan terlihat dari luas areal perkebunan yang selalu meningkat setiap tahun, terutama pada dua komoditi utama seperti kelapa sawit dan karet.
Berdasarkan data dan perkembangan dan pembangunan komoditi kelapa sawit hingga Juni 2013 sudah mencapai 972.000 hektar dengan produksi 5,73 juta ton. Sedangkan tanaman karet luasannya sekitar 91.254 hektar dengan produksi 74.648 ton.
“Perkembangan sawit dan karet ternyata tidak diikuti komoditi perkebunan lainnya seperti kakao, kelapa dan lada yang disebabkan perubahan kepentingan lahan perkebunan,” jelas Etnawati.
Namun, Disbun terus memotivasi petani agar mengembangkan komoditi perkebunan itu melalui berbagai pelatihan dan pembinaan serta dukungan bibit dan alokasi anggaran sesuai dengan tekad Gubernur Awang Faroek untuk pengembangan pertanian dalam arti luas. (yans/hmsprov)
///FOTO : Pengembangan sawit sejuta hektar berdampak pada besarnya kebutuhan benih sawit di Kaltim.(Ist)
17 Juni 2020 Jam 20:36:48
Perkebunan
09 Juni 2020 Jam 21:07:13
Perkebunan
16 Juli 2018 Jam 18:42:32
Perkebunan
01 Februari 2019 Jam 18:57:03
Perkebunan
04 September 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
03 Februari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
05 Desember 2023 Jam 21:22:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 21:20:06
Gubernur Kaltim
05 Desember 2023 Jam 19:09:09
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 15:17:05
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
11 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
19 Februari 2021 Jam 11:44:54
Perencanaan Pembangunan
12 Juni 2017 Jam 10:40:22
Kegiatan Silaturahmi
22 Februari 2018 Jam 10:19:53
Pembangunan
14 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan