SAMARINDA- Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sangat gembira dengan keberhasilan Kelompok Tani Setia Abadi Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat melakukan panen raya buah semangka di lahan seluas 80 hektar, Kamis (28/8).
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, H Ibrahim menjelaskan pilihan untuk menanam semangka oleh Kelompok Tani Setia Abadi ini dilakukan di saat jeda waktu tanam padi. Biasanya jeda waktu untuk musim tanam padi ditanami jagung dan kacang kedelai atau komoditas palawija lainnya tetapi ketika dicoba dengan tanaman semangka hasilnya sangat memuaskan.
"Kita sangat gembira dengan panen raya semangka ini, padahal lahan ini merupakan lumbung padi bagi PPU dan Kaltim. Petani telah dapat memanfaatkan lahan mereka untuk tanaman yang lebih produktif dan ekonomis," ujarnya.
Diterangkan Ibrahim, saat panen raya ini dihasilkan buah semangka sebanyak 20 ton per hektar dengan harga buah semangka mencapai Rp4.000 per kilogram di tingkat petani. Sehingga petani memperoleh pendapatan sebesar Rp80 juta per hektarnya. Dengan modal olah lahan dan produksi sebesar Rp15 juta per hektar, petani masih mengantongi keuntungan sekitar Rp65 juta per hektarnya. Sementara luas lahan yang dipanen di Desa Babulu Darat mencapai 80 hektar.
"Kita terus gencar mempromosikan bahwa buah nusantara lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi serta menguntungkan bagi gizi masyarakat. Untuk itu kami berharap masyarakat lebih mencintai buah nusantara daripada buah impor yang kandungan gizi dan kesegarannya telah habis karena lamanya penyimpanan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Setia Abadi, Sunarji mengatakan di Kabupaten PPU ini banyak buah-buahan yang telah dikembangkan antara lain melon, semangka, sawo dan jeruk keprok siam.
Dalam pengembangan buah semangka, petani setuju untuk menanam semangka karena prospek pasarnya luas, harganya lebih baik dan waktu tanam yang pendek.
"Tidak ada kendala dalam budidaya semangka, walaupun tanaman merayap ini biasanya sangat butuh banyak air yang banyak dalam masa pertumbuhannya. Kendala air ini dapat disiasati dengan penyiraman menggunakan alat pompa air dan penyediaan sumber air disekitar lahan pertanian," jelasnya. (yul/hmsprov).
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
19 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
15 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
12 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
30 Januari 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
24 September 2021 Jam 22:55:03
Kesehatan
10 Juni 2020 Jam 20:05:58
Kesehatan