SAMARINDA–Pembentukan karakter atau prilaku anak harus diawali dari lingkup keluarga dan dilakukan sejak anak usia dini atau memasuki usia emas (golden age) yakni usia anak sejak nol hingga 5 tahun.
“Paling mendasar pembentukan karakter seorang anak adalah keluarga. Di lingkup terkecil ini anak diberikan pendidikian sejak usia nol hingga 5 tahun atau masa usia emas,” kata Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim Hj Itty Rukiah pada Penyuluhan Pendidikan Karakter Dalam Rumah Tangga di Aula BKOW Kaltim, Senin (11/11).
Menurut Itty, kondisi perilaku anak-anak saat ini sudah cukup mengkhawatirkan dengan seringnya terjadi permasalahan sosial. Termasuk sering terjadi prilaku menyimpang yang bertentangan dengan adab ketimuran dan aturan masyarakat bahkan hukum negara.
Kondisi ini terjadi akibat berbagai faktor. Diantaranya, rapuhnya keluarga atau keluarga yang tidak harmonis (broken home). Termasuk terlalu sibuknya orang tua bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan keadaan anak atau mengabaikan kasih sayang bagi anak.
Hal ini terbukti dengan banyaknya penganiayaan yang berujung pada kematian anak yang dilakukan juga oleh anak-anak. Contohnya tawuran antarsekolah. Pelecehan seksual serta pemerkoasaan terhadap anak yang pelakunya anak-anak juga.
Kondisi ini semakin meningkat dari tahun ke tahun yang salah satunya akibat anak-anak sudah kehilangan karakter hingga memicu rusaknya mental dan perilaku serta pola pikir anak.
“Keterbukaan informasi atau era globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Karenanya, BKOW selaku mitra pemerintah merasa perlu meningkatkan kepedulian dengan ikut melakukan kegiatan diantaranya penyuluhan pendidikan karakter bagi anak dan orangtua,” jelas Itty.
Apalagi ujarnya, BKOW yang beranggotakan kaum perempuan atau ibu-ibu rumah tangga sudah seharusnya mengerti dan memahami pentingnya pendidikan karakter bagi anak yang diberikan sejak usia dini, dimulai dari lingkup keluarga.
“Kami akui kegiatan ini hanya sebagian kecil dari upaya BKOW terhadap pentingnya pendidikan karakter bagi anak yang harus dimulai dari lingkup kecil (keluarga) namun mampu memberikan imbas yang besar dalam masyarakat,” ungkap Itty.
Penyuluhan pendidikan karakter dalam rumah tangga ini diikuti 100 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan organisasi/lembaga perempuan dengan narasumber Selamet Said dari Motivator Indonesia Kaltim dan Hj Aminah dari BKOW Kaltim. (yans/hmsprov)
///FOTO : Narasumber saat menyampaikan materi pada Penyuluhan Pendidikan Karakter Dalam Rumah Tangga.(masdiansyah/humasprov kaltim)
14 November 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
27 Oktober 2021 Jam 20:32:24
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
07 Juni 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
24 November 2015 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
02 Maret 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
23 Februari 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
03 Juli 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
06 Juli 2017 Jam 08:03:18
Pemerintahan
15 April 2019 Jam 08:02:08
Kegiatan Pemerintah
01 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
13 November 2021 Jam 11:49:52
Berita Acara