Kalimantan Timur
Kemampuan Tenaga Pencatat Data Masih Terbatas
SAMARINDA – Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim H Fuad Asadin mengakui masih terbatasnya kemampuan dan jumlah tenaga pencatat data khususnya yang berkaitan petugas data statistik pangan di tingkat lapang.
“Masih banyak kendala yang kami hadapi guna mendapat data statistik yang objektif ditingkat lapang terutama berkaitan ketahanan pangan. Sebab terbatas jumlah dan kemampuan dalam pencacatan,” ujar Fuad Asadin usai membuka Pelatihan Statistik Ketahanan Pangan dan Pelatihan Pembuatan Website di Samarinda, Rabu (27/11).
Bahkan lanjutnya, masih ada yang beranggapan pengelolaan data statistik berupa pencatatan di tingkat lapang masih tidak terlalu penting. Sehingga, disaat instansi memerlukan data untuk dukungan kebijakan ketahanan pangan mengalami kesulitan data.
Ke depan, perlu diberikan perhatian serius bagi tenaga pencatat ketahanan pangan di tingkat lapang selain melengkapi fasilitas pendukung berupa peralatan dan pelatihan guna meningkatkan kemampuan juga pembiayaan berupa insentif bagi petugas tersebut.
“Kita dapat memberdayakan tenaga penyuluh yang secara rutin melakukan kegiatan di tingkat lapang bagian dari evaluasi dan monitoring. Sehingga, melalui pencatatan yang dilakukan tersebut data yang diperoleh lebih akurat dan objektif,” ungkapnya.    
Selain itu, BKPP perlu memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi operator di masing-masing SKPD terkait lingkup pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk pengelolaan informasi ketahanan pangan melalui jaringan online.
“Pelatihan pembuatan website ketahanan pangan sangat penting agar masing-masing dinas/badan ketahanan pangan di provinsi dan kabupaten/kota mampu memberikan informasi kegiatan dan upaya pemerintah terkait ketersediaan dan antisipasi rawan pangan,” jelasnya.
Ditambahkan, kemampuan para operator dan pencatat data di tingkat lapang sangat menentukan terhadap kebijakan yang dibuat. Termasuk informasi yang ditampilkan di media online akan memberikan kemudahan dan kecepatan tindakan mengantisipasi kerawanan pangan.   
Pelatihan statistik ketahanan pangan  diikutiki 44 peserta selama empat hari sejak 26-29 November sementara Pelatihan website ketahanan pangan diikuti 40 peserta selama tiga hari sejak 26-28 November 2013. Peserta terdiri dari pejabat/staf yang menangani data statistik dan sistem informasi kabupaten/kota se-Kaltim dan Kaltara.(yans/hmsprov)
 
///Foto: Peserta pelatihan pembuatan website ketahanan pangan.(masdiansyah/humasprov kaltim)
 
 
Berita Terkait
Government Public Relation