Kalimantan Timur
Kembangkan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Kedelai Bisa Jadi Andalan Kaltim

SAMARINDA – Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama selain padi dan jagung. Guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan di Kaltim, Pemprov melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim terus mendorong mengembangkan kedelai di sejumlah kabupaten/kota di wilayah ini.

“Kaltim menjadi salah satu provinsi yang diharapkan berkontribusi besar dalam kegiatan ketahanan pangan nasional. Selain padi dan jagung, kita juga mengembangkan kedelai di beberapa daerah yang memang lahannya cocok untuk menanam kedelai,” kata Kepala Dispertan Kaltim H Ibrahim, Selasa(9/9).

Menurut Ibrahim, ada beberapa kabupaten yang menjadi daerah pengembangan kedelai di Kaltim, diantaranya Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Barat dan Berau. Diharapkan dari daerah-daerah tersebut, kedelai yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan untuk Kaltim atau bahkan bisa memenuhi kebutuhan kedelai di wilayah sekitar Kaltim.

“Sesuai arahan gubernur, kita diminta untuk terus mengembangkan kedelai, karena saat ini kebutuhan kedelai di Indonesia masih diimpor. Paling tidak Kaltim sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Promosikan itu dan mudah-mudahan bisa menjadi andalan Kaltim,” ucap Ibrahim.

Guna meningkatkan produksi dan produktifitas komoditas kedelai di Kaltim, yang menjadi fokus dalam pengembangan kedelai di Kaltim adalah penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi dan produktifitas kedelai.

Dalam upaya peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, ujar dia, diperlukan sistem pengelolaan produksi benih yang baik sehingga mampu menyediakan benih di tingkat lapangan secara swadaya namun sesuai dengan kebutuhan petani, yakni benih yang bermutu, varietas yang diinginkan, waktu, lokasi dan harga lokal yang terjangkau.

“Para penangkar/kelompok penangkar benih kedelai harus mendapat perhatian,  berupa dukungan teknis, pembinaan serta pengawasan dari pemerintah melalui instansi terkait. Terutama soal teknis pemberdayaan penangkar sebagai pedoman, guna meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan pemasaran  serta pengembangan kelembagaan penangkar,” urainya.

Ibrahim menambahkan, melalui sumber dana APBN 2014, Kaltim mendapat alokasi dana pemberdayaan penangkar benih kedelai untuk dua daerah seluas 50 hektare, yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, dengan masing-masing luas tanam 25 hektare.

Di PPU, kegiatan penangkaran kedelai benih dilaksanakan di Desa Babulu Darat Kecamatan Babulu oleh Kelompok Tani Bumi Aji. Dengan menggunakan kedelai varietas Kaba yang ditanam pada musim tanam Juni 2014. Pada 5 September 2014 telah dipanen kedelai di Desa Babulu Darat dengan produksi rata-rata perhektare sekitar 1,8 ton hingga  2 ton. (her/sul/es/hmsprov).

////FOTO :  Kepala Dispertan Kaltim H Ibrahim (dua dari kanan) bersama petani melakukan panen kedelai di Kabupaten Penajam paser Utara.(Ist)

 

Berita Terkait
Government Public Relation