Kalimantan Timur
Kembangkan Padi Varietas Si Denuk

Balitbangda Kerjasama Badan Tenaga Nuklir Nasional

SAMBOJA - Dalam upaya meningkatkan produktivas tanaman pangan khususnya padi, Pemerintah Provinsi melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim berkerjasama dengan Badan Teknologi Nuklir (Batan) Nasional melakukan pengembangan padi varietas unggul nasional berupa varietas Sidenuk (Si Dedikasi Nuklir).

Menurut Kepala Balitbangda Kaltim Hj Halda Arsyad, pihaknya terus melakukan pengembangan serta inovasi terhadap tanaman pangan guna mendukung percepatan pencapaian swasembada beras di Kaltim.

“Seperti kegiatan hari ini kita panen padi varietas Sidenuk yang dikembangkan bersama Batan Nasional. Diawali di kawasan Balai Benih Padi di Rempanga Kutai Kartanegara seluas 10 hektare dilanjutkan di Desa Bukit Raya Samboja seluas satu hektare dan mampu memproduksi padi sekitar 7 hingga 8 ton/hekatre,” ujar Halda Arsyad.

Kawasan lahan sawah irigasi yang terdapat di Desa Bukit Raya ini secara keseluruhan mencapai 258 hektare dalam satu hamparan. Namun, untuk uji coba pengembangan varietas Sidenuk hanya dibuat demplot seluas satu hektare.

Ternyata, kondisi tanah berupa lahan irigasi (sawah dengan pengairan yang teratur) atau sawah pasang surut yang mengandalkan pengairan dari sungai (Sungai Seluang Samboja) sangat sesuai untuk pengembangan varietas padi Sidenuk.

Terbukti dengan demplot yang ditanami padi varietas Sidenuk dengan jarak tanam 20 x 20 centi meter mampu menghasilkan gabah kering giling sekitar 7 hingga 8 ton atau melebihi rata-rata produksi nasional, yakni  5 hingga 6 ton perhektare untuk padi varietas lain.

Terlihat dengan bulir-bulir padi yang padat berisi dan butiran panjang serta tangkai (malai hingga 200 bulir padi) yang panjang berisi menandakan produktivitas padi sangat tinggi. Kondisi ini menunjukkan kondisi alam didukung tanah dan pola tanam yang dilakukan petani sesuai untuk padi varietas Inpari Sidenuk.

“Kami ini hanya melakukan percobaan atau uji coba terhadap varietas-varietas tanaman pangan yang baru. Selanjutnya, hasil penelitian dari uji coba ini akan dibuatkan rekomendasi sebagai dasar bagi SKPD terkait untuk mengembangkan tanaman pangan yang telah kita kembangkan seperti padi varietas Sidenuk,” ungkap Halda Arsyad.

Apalagi ujar Halda, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak telah mendapat tugas dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Aksi Bukittinggi di 2013 lalu untuk mendukung pencapaian produksi padi nasional 10 juta ton.

Hal serupa disampaikan Kepala Pusat Aplikasi Isotof dan Radiasi Batan Nasional Hendig Winarno terhadap potensi pengembangan padi varietas Sidenuk melalui pemuliaan benih (diah suci) dengan teknologi nuklir atau radiasi nuklir sehingga menghasilkan keragaman genetik diantaranya varietas padi  Inpari Sidenuk.

Padi Inpari Sidenuk hasil pengembangan Litbang Batan Nasional dan sudah memiliki berbagai keunggulan seperti produksi lebih baik, rasanya lebih enak dan lebih pulen. Namun, kelemahannya batang tanaman cukup tinggi sehingga perlu dilakukan diah suci (pemuliaan benih melalui radiasi nuklir) yang menghasilkan Inpari Sidenuk,” ujar Hendig.

Dijelaskan, hasil uji coba di berbagai daerah termasuk Kaltim khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara terhadap varietas padi Inpari Sidenuk ternyata hasilnya cukup besar rata-rata diatas 8 ton bahkan ada yang mencapai 12 ton per hektare.

 Hendig Winarno meyakini varietas padi Inpari Sidenuk yang diujicobakan Balitbangda Kaltim bersama petani di daerah mampu mendukung peningkatan produksi dan produktivitas padi dalam upaya mewujudkan swasembada beras di Kaltim.

Ditambahkan, varietas padi Inpari Sidenuk dan Mugibat yang dikembangkan dengan dukungan teknologi nuklir atau radiasi nuklir tidak perlu dikhawatirkan masyarakat.(masdiansyah/sul/es/hmsprov).

////FOTO :  Kepala Balitbangda Kaltim Halda Arsyad (tengah) menunjukan hasil panen varietas padi Inpari Sidenuk di Desa Bukit Raya Samboja.(masdiansyah/humasprov kaltim)

 

Berita Terkait
Government Public Relation