Kalimantan Timur
Kemendikbud Akui Komitmen Pemprov
Tentang Pendidikan pada Rembuk Pendidikan se-Kaltim 2013
 
SAMARINDA- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Prof Dr Musliar Kasim mengakui komitmen Pemprov Kaltim dalam melaksanakan program pendidikan di daerah ini sangat tinggi. Bahkan, saat ini Kaltim sudah mengalokasikan anggaran pendidikan mencapai 20 persen. Melalui alokasi itu, Pemprov Kaltim dinilai mampu menyelenggarakan program pendidikan dengan baik dan sukses.
“Yang jelas kalau mengenai alokasi anggaran pendidikan di Kaltim, saya pikir tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena alokasi anggaran pendidikan di Kaltim jauh lebih baik dari pada provinsi lain. Apalagi, Kaltim sudah mengalokasikan anggaran mencapai 20 persen. Saya pikir Pemprov Kaltim sangat berkomitmen tentang program pendidikan di daerah,” kata Musliar Kasim usai pembukaan Rembuk Pendidikan se Kaltim 2013 di Hotel Senyiur Samarinda, Kamis (28/11).
Menurut dia, Pemprov Kaltim sangat konsen dalam melaksanakan program pendidikan di daerah. Karena itu, Pemerintah Pusat bertekad untuk terus mendukung program pendidikan yang dilaksanakan pemerintah di Kaltim.
Bahkan, mengenai kurikulum pendidikan 2013, sekolah-sekolah di Kaltim sudah melaksanakan. Menurut dia, Kaltim patut menjadi contoh bagi provinsi yang lain untuk pelaksanaan itu.
Musliar juga mengapresiasi Pemprov Kaltim yang akan mencanangkan 1 desa minimal memiliki 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), memberikan insentif guru yang sebelumnya hanya Rp1 juta perguru menjadi Rp1,5 juta perguru per bulan, serta pemerataan kompetensi tenaga guru hingga kepedalaman dan daerah terpencil.
“Sesuai rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang hal itu juga telah ditetapkan, bahwa masing-masing desa minimal memiliki satu lembaga PAUD. Karena, pendidikan yang baik itu harus dimulai dari usia dini,” jelasnya.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyatakan pendidikan yang berkualitas harus diciptakan di Kaltim. Mulai dari kualitas tenaga pengajar hingga peserta didik di daerah harus semakin baik.
Menyukseskan keinginan tersebut, maka Pemprov Kaltim akan mencanangkan 1 desa minimal satu PAUD. Karena, pendidikan dari usia dini dinilai sangat penting bagi generasi penerus bangsa di masa depan.
“Saya berharap Kaltim ke depan memiliki SDM yang mampu bersaing dengan SDM yang dimiliki negara lain. Kita tidak boleh kalah dengan Malaysia, Singapura hingga Thailand. Bahkan kita tidak bisa mengelak jika daerah kita diserbu oleh tenaga kerja dari negara asing. Karena itu, pendidikan berkualitas harus kita hadirkan di Kaltim,” jelasnya.
Awang berharap melalui rembuk pendidikan mampu menjadi momentum yang tepat dalam melanjutkan program pendidikan Kaltim Cemerlang hingga lima tahun ke depan.
Karena itu, seluruh guru dan dinas pendidikan di Kaltim dapat menyampaikan aspirasi tentang program pendidikan ke depan. “Jangan ragu dan khawatir sampaikan saja apa yang menjadi permasalahan di daerah, sehingga dapat diselesaikan dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim menyatakan rembuk pendidikan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan program pendidikan lima tahun ke depan di Kaltim bersama dinas pendidikan dan kepala sekolah, serta guru se Kaltim.
“Banyak hal yang akan dibahas dirembuk ini. Terutama tentang MoU tentang program pendidikan di Kaltim antara Gubernur Kaltim dengan Bupati dan Walikota se Kaltim terkait insentif guru hingga Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Karena itu, diharapkan melalui kegiatan ini pendidikan yang berkualitas di Kaltim dapat diwujudkan,” jelasnya.
Rembuk Pendidikan se Kaltim 2013 dibuka Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak yang dihadiri 1.500 peserta, terdiri dari perwakilan guru, kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan se Kaltim.(jay/hmsprov)
 
//Foto: PENDIDIKAN BERKUALITAS. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat menyampaikan sambutan pada rembug pendidikan. (jaya/humasprov kaltim).
 
 
Berita Terkait
Government Public Relation