Kalimantan Timur
Kementerian Kominfo Lakukan Monev PSO untuk Antara

SAMARINDA - Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim H Bere Ali mengatakan Kantor Berita Antara merupakan media nasional yang masih terpercaya karena berita yang dipublikasikan merupakan berita-berita yang benar dan terpercaya bukan berita hoax. "Sampai saat ini, imej bagi Pemprov Kaltim  maupun kabupaten/kota,   semua berita yang keluar dari  Kantor Berita Antara  adalah berita yang terpercaya. Oleh karena itu setiap ada konferensi pers kami selalu mengundang  Antara," kata Bere Ali saat menerima Kepala Biro Antara  Kaltim Abdul Hakim Muhidin dan Auditor Utama Kementerian Komunikasi Informatika Mustamin Nurhalim di Ruang Kerja Asisten Administrasi Umum, Kamis (18/10).

Ditambahkan, Antara bisa menyambung lidah pemerintah dalam artian bukan propaganda, karena obyektifitasnya dan akurasi beritanya serta jangkauannya sangat luas. "Maka dari itu media Antara kami apresiasi, dan bagi kami apapun media yang dibuat Antara kita akan dukung seperti penerbitan Indonesia Kini," ujar Bere Ali.    

Sementara Abdul Hakim Muhidin menjelaskan maksud audiensi yang dilakukan selain menjalin silaturahmi juga melakukan  monitoring dan evaluasi (monev)  terhadap hasil kerja  Antara terhadap  kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) oleh  Kementerian Komunikasi dan Informatika  di lingkup Pemprov Kaltim.

"Ada penugasan negara kepada Antara untuk melakukan desiminasi informasi dari berbagai saluran yang dimilikli oleh Antara salah satunya adalah koran Indonesia Kini termasuk online maupun televisinya termasuk teks dan produk foto yang ditugaskan kepada Antara dan Kominfo leading sektornya," kata  Abdul Hakim Muhidin.

Sementara Auditor utama Kementerian Komunikasi Informatika Mustamin Nurhalim menjelaskan maksud monev PSO di lingkup Pemprov Kaltim adalah untuk melihat apakah media Antara masih diperlukan atau tidak, karena saat ini banyak terbitan media  Antara  yang  biayai oleh negara sedang dievaluasi, termasuk distribusi oplahnya yang terkirim ke Kaltim.

"Seiring perkembangan era digitalisasi mungkin media antara untuk di perkotaan tidak  terbaca, tetapi untuk pedesaan tentu masih sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sarana informasi dan orang desa sangat bangga kalau ada koran Antara. Maka dari itu kita melakukan monev PSO," papar Mustamin Nurhalim. (mar/sul/ri/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation