Kentang Udara Potensi Komoditi Ekspor
SAMARINDA – Air potato atau kentang udara (Dioscorea bulbifera) ternyata memiliki potensi besar. Jenis tanaman hutan yang banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Berau ini mulai dikembangkan Badan Ketanahan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim.
Dalam beberapa bulan ini atau sejak Mei lalu BKPP bersama Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Suluh Manuntung Lempake Samarinda mencoba membudidayakan tumbuhan liar asal hutan Berau itu.
“Kentang udara ini jenis pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat bahkan komoditi ini sudah ada pasarnya yakni Malaysia,” kata Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin di sela Temu Lapang di Demplot BP3K Suluh Manuntung Lempake Samarinda, Kamis (17/9).
Namun demikian lanjut Fuad, tanaman asal hutan Berau ini sembari dibudidayakan untuk bibit. Diharapkan ada rekomendasi dari BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) tentang kandungan maupun komposisi tanaman tersebut.
Menurut Fuad, kentang udara atau air potato sangat besar potensinya dikembangkan di daerah. Selain, tidak memerlukan pemeliharaan dan penanganan seperti tanaman kentang pada umumnya juga umur tanam serta produktivitas yang tinggi.
Kentang udara menjadi pengayaan komoditas pangan masyarakat. Walaupun tidak seperti kentang yang sudah biasa dikonsumsi. Namun kentang udara dapat menjadi pangan pilihan masyarakat dalam bagian diversifikasi atau penganekaragaman konsumsi pangan.
Khusus kentang udara yang saat ini mulai dikembangkan pemerintah daerah melalui demplot BP3K Suluh Manuntung Lempake Samarinda dengan dukungan Profesor Ristono selaku pakar tanaman Kaltim.
Budidaya kentang udara bisa bersifat monokultur maupun tumpang sari dengan tanaman lain. Budidaya secara tumpang sari dilakukan dengan cara merambatkannya ke tanaman lain yang tidak memerlukan lahan yang luas.
Pengembangan komoditas kentang udara mampu menjadi tanaman yang dikembangkan masyarakat utamanya BP3K ataupun balai penyuluhan lainnya, sehingga komoditi ini bisa seperti tanaman pangan lainnya.
“Kentang udara ini bisa diolah untuk industri rumahan seperti kripik kentang ataupun kue yang berbahan dasar kentang. Dari rasanya hampir sama enaknya dengan kentang biasa. Harga di pasaran cukup bersaing bahkan sudah ada pesanan dalam jumlah besar untuk komoditas ekspor luar negeri,” ungkap Fuad Asaddin.
Dia menambahkan dalam waktu dekat BKPP Kaltim bersama BP3K di masing-masing daerah dapat menyosialisasikan kentang udara, khususnya melalui ajang pameran maupun lomba-lomba kuliner berbahan dasar pangan lokal. (yans/sul/hmsprov)
///FOTO : Fuad Asaddin menyaksikan budidaya Kentang Udara saat di Demplot BP3K Suluh Manuntung Lempake Samarinda.(masdiansyah/humasprov kaltim)
11 Februari 2018 Jam 20:45:15
Pembangunan
13 April 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
03 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
26 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
31 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
09 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
08 September 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
17 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
25 April 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
03 Januari 2021 Jam 08:29:29
Ekonomi dan Pendapatan Daerah