SAMARINDA – Menteri Perhubungan EE Mangindaan sangat mendukung rencana pembangunan moda transportasi terbaru yakni kereta api yang pada tahap awal diprioritaskan mengangkut hasil tambang dan perkebunan.
“Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, terutama produksi tambang (batu bara) dan hasil perkebunan sawit namun masih menggunakan jalan umum. Sehingga diperlukan moda transportasi baru di Kaltim, salah satunya pembangunan rel kereta api,” kata Mangindaan saat grandopening Terminal Bandara Kalimarau Berau, pekan lalu.
Menurut dia, moda transportasi terbaru ini akan menjawab permasalahan perhubungan darat selama ini khususnya penggunaan jalan yang dilakukan kendaraan tambang dan pengangkut hasil perkebunan di atas 20.000 kilogram atau 20 ton sehingga jalan cepat rusak.
Diakuinya, kualitas dan kapasitas jalan secara keseluruhan di Indonesia hanya mampu menampung kendaraan berbobot angkut 10.000 kilogram atau 10 ton. Karenanya, guna mengurangi beban jalan tersebut maka pembangunan jalur kereta api menjadi prioritas.
Terhadap rencana dan upaya kerjasama yang dilakukan Gubernur Awang Faroek dengan menggandeng investor dari negara lain untuk pembangunan jalur kereta api perlu mendapat dukungan penuh seluruh komponen dan masyarakat Kaltim.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Kaltim sangat tinggi terutama sektor tambang dan perkebunan. Karenanya, provinsi dengan 14 kabupaten dan kota ini sudah waktunya didukung alat dan jalur transportasi memadai guna membuka aksesibilitas transportasi.
“Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur (Awang Faroek Ishak) bahwa Kaltim sudah saatnya dibangun jalur kereta api. Memang untuk tahap awal ini kita rencanakan untuk mengangkut hasil tambang dan perkebunan, selanjutnya dapat dikembangkan untuk angkutan umum (masyarakat),” jelasnya.
Bahkan lanjut Mangindaan, jalur kereta api yang akan dibangun melingkupi beberapa daerah di Kaltim ini nantinya akan tersambung dengan wilayah Kalimantan lainnya. Sebab, ditargetkan jalur kereta api ini akan menjadi jalur Trans Kalimantan khusus kereta api.
Misalnya, untuk Kalimantan Tengan termasuk Kalimantan Selatan termasuk Kalimantan Barat akan ditentukan rute-rutenya. Selanjutnya, akan menyambung ke wilayah Kaltim sesuai kerjasama dengan investor, baik dari Rusia, Uni Emirat Arab maupun Jerman dan China.
“Cukup banyak investor yang ingin masuk karena daerah ini sangat potensial dan menjanjikan. Silahkan dan terserah daerah, saya harap dukungan seluruh komponen rakyat Kaltim untuk Gubernur beserta seluruh jajaran Pemprov maupun kabupaten dan kota guna pembangunan jalur kereta api,” harap Mangindaan. (yans/hmsprov)
////Foto : Angkutan sungai menjadi salah satu sarana transportasi batu bara di Kaltim. Nantinya batu bara bisa diangkut dengan gerbong kereta api seiring dengan rencana pembangunan rel kereta api di daerah ini.(dok/humasprov kaltim)
12 November 2018 Jam 11:38:20
Perhubungan
26 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
07 September 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
08 Agustus 2018 Jam 18:50:05
Perhubungan
05 Februari 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
13 Juli 2018 Jam 20:19:57
Perhubungan
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
30 November 2023 Jam 20:23:13
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
09 Juni 2020 Jam 21:08:35
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
18 Juli 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
21 Juni 2023 Jam 22:21:55
Wakil Gubernur Kaltim
13 Maret 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
03 September 2013 Jam 00:00:00
Peternakan