Kalimantan Timur
Kesadaran Bela Negara Harus Ditanamkan Sejak Dini

Kesadaran Bela Negara Harus Ditanamkan Sejak Dini

 

SAMARINDA - Kesadaran bela negara sangat penting ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak saat membacakan sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hari Bela Negara 1948-2015 di halaman kantor Gubernur Kaltim pada Sabtu (19/12).

Awang yang menjadi inspektur upacara mengatakan bahwa kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara masing-masing. Bahkan, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun diri menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

"Kesadaran bela negara tidaklah tumbuh dengan sendirinya, akan tetapi harus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dengan berbagai upaya sejak dini. Oleh karena itu, kesadaran bela negara itu dimulai dari diri sendiri, dari hal yang terkecil dan dimulai saat ini juga. mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat sehingga menjadi kesadaran bangsa Indonesia," katanya.

Tugas bela negara adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi. Namun, dengan semangat kebersamaan dan persatuan serta kerja keras itu semua akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong.

"Pada momentum Hari Bela Negara ini, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama senantiasa berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan peran dan profesi masing-masing," katanya.

Tugas-tugas bela negara bukan hanya tanggung jawab TNI semata. Akan tetapi, melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari guru, bidan, tenaga kesehatan, petani, buruh, profesional, pegawai negeri sipil, pedagang, serta profesi lainnya.

"Oleh karena itu, kebersamaan dan kohesitas sangat diperlukan. Kebersamaan dan kohesitas ini akan tercapai apabila ada pemahaman yang jelas tentang peran dan fungsi masing-masing yang tentunya akan berdampak bagi penguatan persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Untuk mengimplementasikan hak-hak warga negara dalam pembelaan negara, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah menyelenggarakan Program Pembentukan Kader Bela Negara. Program ini bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya kader bela negara yang memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai bela negara.

"Nilai-nilai tersebut adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila serta rela berkorban. Melalui kegiatan ini juga dapat membangun karakter disiplin, optimisme, kerja sama dan kepemimpinan guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara," katanya. (rus/hmsprov)

//Foto: AMANAT PRESIDEN. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak saat menyampaikan amanat Presiden RI Joko Widodo. (seno/humasprov kaltim).

 

Berita Terkait
Government Public Relation