SAMARINDA - Bencana atau musibah tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Karena itu diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana itu. Terkait hal tersebut semua pihak harus menyadari jika kondisi alam dan lingkungan hidup dewasa ini sudah banyak yang berubah, sehingga menimbulkan bencana yang juga disebabkan kelalaian manusia.
"Kondisi lingkungan bertambah rusak dan makin tidak seimbang sehingga menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim H Chairil Anwar, akhir pekan lalu.
Ditambahkan, mengingat seringnya bencana yang sudah terjadi, jajaran terkait diminta melakukan pengawasan lebih ketat, terhadap perusahaan-perusahaan yang kadang tidak mengindahkan pentingnya untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang baik, dengan tidak sembarang membabat hutan hanya untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan.
"Pihak terkait harus bisa memberikan sanksi terhadap perusahan-perusahaan yang sengaja merusak lingkungan, dimana dampaknya sangat besar karena dapat mengakibatkan bencana alam, baik itu berupa banjir bandang, tanah longsor seperti yang terjadi di beberapa daerah di tanah air," kata Chairil Anwar.
Menurutnya, kesadaran akan kecintaan pada alam dan perlunya perbaikan lingkungan hidup harus terus dilakukan sebagai upaya dalam mencegah terjadinya bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia termasuk di kabupaten/kota di Kaltim.
"Ketika musim hujan, terjadi erosi, tanah longsor dan banjir disebabkan air yang mengalir tertahan di sungai yang dangkal dan drainase yang buntu karena buangan sampah yang tidak pada tempatnya. Akibat banjir dan tanah longsor sudah pula menelan korban jiwa yang tidak ternilai harganya,"tandasnya,"kata Chairil Anwar.
Untuk menghindari terjadinya bencana khususnya banjir, Chairil meminta warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, drainase/paret atau got selalu dibersihkan, lahan yang kosong ditanami pohon, sehingga pada saat musim hujan tidak terjadi tanah longsor dan banjir. (mar/sul/humasprov)
05 Februari 2021 Jam 09:24:19
Penanggulangan Bencana
24 Mei 2014 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
27 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
30 April 2020 Jam 13:02:34
Penanggulangan Bencana
10 November 2016 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
26 Mei 2021 Jam 10:22:30
Penanggulangan Bencana
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
22 Juli 2019 Jam 21:51:28
Pertanian dan Ketahanan Pangan
18 Maret 2020 Jam 07:06:14
Berita Acara
26 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
03 Januari 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata