Kalimantan Timur
Kontribusi PDRB Peternakan Kaltim Naik Rp 37 Miliar

Foto Arief Murtadha / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengapresiasi capaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim tahun 2021,  baik peningkatan populasi ternak sapi, peningkatan produksi daging, maupun peningkatan produksi telur.

"Termasuk peningkatan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

subsektor peternakan yang meningkat dari Rp 2,218 triliun menjadi Rp 2,255 triliun dari PDRB Pertanian Rp 40,848 triliun dan PDRB Provinsi Kaltim sebesar  Rp 695,158 triliun," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda)  Provinsi  Kaltim Ir H Riza Indra Riadi saat membuka Forum Perangkat Daerah DKPH tahun 2022 di Balikpapan belum lama ini.

Riza  menambahkan, meski produksi di sektor peternakan meningkat, tapi harus diakui bahwa produksi tersebut masih di bawah konsumsi masyarakat Kaltim,  hingga masih memerlukan pasokan dari luar daerah.

"Untuk itu kinerja semua pihak harus terus didorong  dengan program prioritas yang mendukung visi dan misi Kaltim, di antaranya dengan pembangunan mini ranch selama 5 tahun sebanyak 120 unit dengan memanfaatkan lahan bekas pertambangan batu bara, integrasi sapi sawit, perhutanan sosial dan lahan kelompok masyarakat," pesannya. 

Riza juga mengimbau agar program kemitraan dan bina lingkungan juga terus digalakkan dalam mendukung pembangunan peternakan, terutama oleh perusahaan yang beroperasi di Kaltim baik BUMN maupun swasta.

Semua harus  terus membangun, lanjut Riza termasuk menjalin sinergi dan kerja sama antara Academician, Businesmen, Government (ABG ) seperti dengan perguruan tinggi di Kaltim dalam kajiannya guna mendukung kebijakan peternakan. Begitu juga dengan pihak swasta dalam mendorong investasi sebagai salah satu solusi terhadap keterbatasan anggaran pemerintah.

"Saat ini kita perlu berdaulat dalam penerapan regulasi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal dan mendorong lahirnya industri hilir, serta mewujudkan ketahanan energi dan pangan. Pengembangan komoditas agroindustri unggulan berbasis kawasan dan pemanfaatan lahan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim," papar Riza Indra Riadi. (mar/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation