Kubar Kembangkan Danau Aco dan Taman Budaya
SENDAWAR – Tekad Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat mendukung pembangunan dan pengembangan sektor kebudayaan dan pariwisata daerah sangat kuat. Terbukti dengan alokasi anggaran dana dari APBD yang terus meningkat setiap tahunnya.
Misalnya, alokasi anggaran yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014 sudah mencapai Rp3 miliar dan meningkat secara signifikan di tahun berikutnya mencapai Rp5,3 miliar.
Setelah memiliki beberapa kawasan objek budaya dan wisata unggulan daerah, Pemkab Kutai Barat (Kubar) terus mengembangkan kawasan lainnya. Seperti kawasan objek wisata alam Danau Aco dan objek budaya berupa Taman Budaya Sendawar.
Kedua kawasan objek wisata dan budaya Kubar itu diharapkan mampu menjadi kawasan unggulan bahkan ikon daerah. Sebab keduanya sudah mulai menunjukkan eksistensinya dengan semakin banyaknya pengunjung ke tempat tersebut.
Selain itu, Danau Aco dan Taman Budaya Sendawar telah menjadi kawasan tujuan (destinasi) wisata dan budaya bagi wisatawan lokal dan luar Kubar. Juga, telah memperoleh penghargaan dari Museum Muri Indonesia.
Menurut Tim Penilai Panji Pembangunan Keberhasilan Pembangunan Kebudayan dan Pariwisata Kaltim Profesor Abdur Rachim, potensi wisata dan budaya Kubar cukup besar namun tingkat kunjungan yang mengalami penurunan menjadi tantangan tersendiri.
“Turunnya angka kunjungan wisatawan jadi tantangan bagi pengelola dan pemda untuk melakukan inovasi. Pengunjung potensial yang bisa diandalkan yakni siswa sekolah setempat dari jenjang TK hingga SMA bahkan perguruan tinggi,” jelas Abdur Rachim.
Menggalakkan pengunjung dari kalangan pelajar dan mahasiswa selain mapu meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Juga, merupakan promosi murah dan efektif karena dapat menyebarluaskan informasi potensi wisata dan budaya daerah.
Abdur Rachim menegaskan Pemda jangan terlalu menekan penglola objek wisata dan budaya untuk pendapatan asli daerah (PAD). Tetapi bagaimana pengembangan objek tersebut mampu memacu meningkatkan kunjungan serta memberi multi efek bagi sektor lain.
“Pemda jangan menekan PAD yang besar dari objek wisata dan budaya. Tetapi kawasan itu dapat memberi efek dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Tingkat hunian hotel meningkat, usaha tour and travel dan rumah makan atau restoran berkembang pesat,” jelasnya.
Terlebih penting lanjut Abdur Rachim Pemda bersama jajaran terkait didukung pihak swasta harus gencar melakukan promosi di luar daerah bahkan ke dunia internasional. Mengingat potensi yang dimiliki sangat besar termasuk kawasan Anggrek Kersik Luway.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kubar Simon mengakui terjadi penurunan kunjungan wisata pada tahun 2014 ke 2015. Misalnya, wisatawan domestik 26.475 menjadi 20.335 orang sedangkan mancanegara 26.657 menjadi 20.460 orang.
Mendampingi Profesor Abdur Rachim melakukan kunjungan dan penilaian ke Kubar yakni HM Zulkifli dari PHRI Kaltim dan Sudarsono dari BPS Kaltim serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim HM Azhary.(yans/hmsprov)
///Foto: Tim penilai panji keberhasilan pembangunan kebudayaan dan pariwisata Kaltim saat mengunjungi UPTD Taman Budaya Sendawar di Kutai Barat. (masdiansyah/humasprov kaltim)
19 April 2014 Jam 00:00:00
Kehutanan
07 September 2018 Jam 17:45:19
Kehutanan
25 November 2015 Jam 00:00:00
Kehutanan
18 Maret 2019 Jam 18:57:27
Kehutanan
28 November 2019 Jam 12:07:15
Kehutanan
22 April 2019 Jam 08:53:40
Kehutanan
23 Maret 2023 Jam 13:54:47
FCPF-CF
23 Maret 2023 Jam 13:41:20
Wakil Gubernur Kaltim
23 Maret 2023 Jam 13:28:48
Even Olahraga
23 Maret 2023 Jam 13:17:46
Lingkungan Hidup
22 Maret 2023 Jam 14:30:39
Administrasi Pembangunan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
18 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
16 Januari 2021 Jam 00:12:31
Kegiatan Silaturahmi
18 Februari 2018 Jam 19:51:20
Perencanaan Pembangunan
18 September 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 September 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan