SAMARINDA - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kaltim Fuad Asadin mengatakan diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja.
Ditambahkan, diversifikasi pangan kedepan mutlak dilakukan, karena kalau hanya mengandalkan satu komoditi yaitu beras saja. Maka permintaan akan beras semakin meningkat dan bisa memicu kenaikan harga. Padahal ujar Fuad, saat ini disamping lahan persawahan kian terbatas berimbas pada tingkat produksinya,
"Guna mewujudkan Kaltim swasembada pangan, maka harus dilakukan diversifikasi pangan," kata Fuad Asadin usai menjadi narasumber pada seminar Sukseskan Diversifikasi Pangan di era RI 4.0 untuk Menunjang Ketahanan Pangan yang dilaksanakan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, yang digelar di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (30/4/2019).
Menurutnya, kenapa diversifikasi pangan mutlak dilaksanakan. Sebab, ketika masih mengandalkan salah satu komoditi pangan seperti beras permintaan selalu meningkat bahkan semakin tinggi. Melaksanakan diversifikasi pangan artinya meningkatkan jumlah jenis-jenis pangan yang dikonsumsi. Seperti jagung, singkong, sagu dan pangan alternatif lainnya.
"Disamping itu, harga pangan tersebut lebih murah dan ketersediaannya sangat cukup. Namun, persoalannya masyarakat belum bisa menerima konsumsi pangan alternatif. Karena dianggap tidak keren. Sebenarnya konsumsi bukan keren atau tidak. Tetapi bagaimana gizi itu tersedia secara cukup," tandasnya.
Dikatakan, bahan baku atau bahan pangan alternatif cukup tersedia di daerah. Sekarang bagaiamana diversifikasi pangan bisa terus disosialisasikan kepada masyarakat luas, sehingga mampu mendukung pembangunan kedaulatan pangan.
"Sosialisasi penganekaragaman pangan perlu lebih intensif dan berkelanjutan. Pangan tidak hanya beras atau nasi. Bisa berupa umbi-umbian, singkong, ubi jalar, jagung dan sagu yang juga mempunyai kandungan karbohidrat," kata Fuad Asadin. (mar/her/yans/humasprov kaltim)
20 Juni 2021 Jam 17:32:31
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 September 2015 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
15 Juli 2019 Jam 22:20:20
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
03 Agustus 2018 Jam 09:01:26
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
30 Maret 2021 Jam 10:34:47
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
24 September 2016 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
21 April 2018 Jam 22:17:53
BNN
18 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
22 Desember 2015 Jam 00:00:00
Agama
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
26 November 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan