Lada Kaltim Jadi Varietas Unggul Nasional
SAMARINDA - Berdasarkan hasil uji identifikasi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, akhirnya lada Kaltim resmi menjadi Varietas Unggul Nasional dengan nama Malonan 1.
Varietas tanaman lada tersebut banyak dikembangkan di Kaltim meliputi Kecamatan Loa Janan dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara serta Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Berau.
“Tim penguji mengumumkan hasil sidang pelepasan lada Kaltim menjadi varietas unggul nasional pada April lalu dengan nama Malonan 1,” kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hj Etnawati didampingi Kepala Bidang Produksi Sukardi, Rabu (6/5).
Menurut dia, melalui identifikasi genetik populasi tanaman melalui uji RAPD (Random Amflified Polymorphic DNA) dan melengkapi paparan mengenai asal usul maupun perbandingan dengan lada dari daerah lain.
Setelah dilakukan penelitian pada Malonan 1 berbeda dengan daerah lain dan memiliki beberapa keunggulan. Malonan 1 memiliki toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang dan mampu berproduksi sepanjang tahun dengan rata-rata produksi 2,17 ton per hektare per tahun.
"Malonan 1 mengandung minyak atsiri 2,35 persen, oleoserin 11,23 persen dan piperin 3,82 persen atau lebih tinggi dari oleoserin dan piperin lada putih varietas asal Petaling 1 yang hanya 10,66 persen dan 3,03 persen. Jika dibandingkan dengan lada enteng yang memiliki kandungan minyak atsiri 2,90 persen, piperin 3,96 persen dan oleserin 12,59 persen," paparnya.
Sedangkan lada hitam dengan kandungan minyak atsiri 2,61 persen, oleoserin 15,60 persen dan piperin 3,18 persen atau lebih tinggi dari oleoserin dan piperin lada hitam varietas Natar 1 sekitar 11,29 persen dan 2,35 persen.
“Dilepasnya Malonan 1 diharapkan mampu mengembalikan kejayaan lada Kaltim serta terpenuhi ketersediaan benih unggul. Juga, berimbas kenaikan harga mencapai Rp150 ribu per kilogram sehingga petani bergairah mengurus kebun lada,” ujar Etnawati.
Lada Putih Kaltim seperti diketahui sudah dikenal di dunia setara dengan lada putih Bangka (Munthok white pepper) maupun lada hitam Lampung (Lampung Black Pepper).
Hanya saja terdapat perbedaan secara genetik antara lada lokal Kaltim dengan varietas Chunuk dari Bangka Belitung. Lada Kaltim hanya dapat diobservasi sesuai sifat morfologi komponen produksi dan mutunya guna dilepas sebagai varietas nasional.
Secara spesifik berdasarkan observasi morfologi terhadap bentuk daun dan produktivitas tanaman, lada lokal yang berkembang di Kabupaten Kukar dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki ciri yang sama serta mampu berbuah sepanjang tahun.
"Perbedaan serta ciri khas yang dimiliki lada lokal inilah menjadi dasar pihak berkompeten di daerah mempersiapkan pelepasan varietas lada unggul Kaltim untuk dijadikan sumber benih unggul nasional,"papar Etnawati. (mar/es/hmsprov)
07 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
08 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
29 April 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
03 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
02 Agustus 2017 Jam 08:37:40
Pendidikan
28 September 2017 Jam 10:44:07
Gubernur Kaltim
23 Oktober 2021 Jam 06:35:12
Pemerintahan
23 Mei 2022 Jam 20:29:33
Rapat Koordinasi Pemerintah
09 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan