SAMARINDA - Maraknya aksi pemalakan yang dialami para pengusaha pelayaran di alur Sungai Mahakam oleh oknum kelompok-kelompok masyarakat tertentu membuat Gubernur Awang Faroek geram. Karena itu, Gubernur Awang Faroek Ishak meminta kepada aparat berwenang menjaga secara intensif pergerakan para pemalak di sepanjang alur Sungai tersebut.
Terkait rencana ini, Gubernur Awang Faroek mendapat dukungan dari Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Balikpapan Letkol Laut (P) Irwan S.P Siagian. Keamanan laut maupun sungai disebut juga menjadi tanggung jawab Lanal Balikpapan.
“Semua ini untuk menjaga stabilitas daerah, mulai keamanan di wilayah daratan hingga laut maupun sungai menjadi tanggung jawab pemerintah dan semua pihak. Karena itu, wajar jika Danlanal siap membantu pemerintah mengatasi permasalahan yang baru-baru ini terjadi, yaitu pemalakan di alur Sungai Mahakam,” kata Awang Faroek Ishak ketika menerima kunjungan Danlanal Balikpapan Irwan S.P Siagian di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (21/7).
Menurut Awang, dukungan yang diberikan jajaran Lanal Balikpapan adalah bagian dari tanggung jawab pihak TNI Angkatan Laut untuk menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga kondusifitas daerah terjaga baik.
Dukungan tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk pos-pos pengamanan di sepanjang alur Sungai Mahakam, sehingga tindakan melawan hukum dan meresahkan itu tidak terjadi lagi.
“Saya minta Danlanal bisa buka pos-pos keamanan agar tindakan yang dilakukan para pemalak atau perompak di Sungai Mahakam bisa dideteksi lebih cepat,” jelasnya.
Danlanal Balikpapan Letkol Laut (P) Irwan S.P Siagian membenarkan bahwa pos pengamanan alur sungai patut ditambah, khususnya di Sungai Mahakam. Selain Sungai Mahakam merupakan sungai terpanjang dan terluas di Kaltim, juga merupakan jalur perekonomian masyarakat Kaltim yang harus dijaga keamanannya.
“Memang saat ini pos pengamanan sungai yang menjadi tanggung jawab Lanal Balikpapan hanya dua, yaitu di Pos Anggana yang juga mengamankan wilayah alur Sungai Samarinda dan Pos Muara Segah. Sedangkan untuk yang masuk di wilayah Tanah Hulu belum ada. Karena itu, ke depan ini akan kami pikirkan bagaimana membuka pos tersebut sesuai arahan Gubernur Awang Faroek Ishak,” jelasnya.
Menjaga stabilitas keamanan tersebut, Lanal Balikpapan siap membentuk pos di lokasi yang dianggap sering terjadi pemalakan. Pos pengamanan wajib dibangun, karena panjangnya alur Sungai Mahakam. “Ini menjadi konsentrasi kami, semoga bisa ditindaklanjuti untuk pembentukan atau pembangunan pos tersebut,” jelasnya. (jay/sul/es/humasprov).
25 September 2013 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
04 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
19 Maret 2014 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
17 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
24 September 2014 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
21 Maret 2014 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
26 Maret 2021 Jam 08:50:50
Pertanian dan Ketahanan Pangan
03 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
27 Januari 2022 Jam 18:49:00
Informasi dan Komunikasi
30 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
17 Desember 2019 Jam 19:33:32
Kunjungan Kerja