Jika Cuaca Memungkinkan,
SAMARINDA-Pembangunan landasan pacu (sisi udara) Bandara Samarinda Baru (BSB) Sungai Siring saat ini memasuki pekerjaan pembebanan awal landasan. Pekerjaan ini dimaksudkan agar saat didarati pesawat, landasan tidak terperngaruh dengan pergerakan tanah. Pasalnya, konstruksi tanah di sekitar BSB adalah tanah basah, sehingga kepadatan tanah menjadi fokus utama pembangunan. Jika saat ujicoba landasan masih bergerak, maka landasan belum bisa dioperasionalkan.
“Sesuai standar opersasional prosedur (SOP), maka untuk penyerapan air di landasan tersebut juga dilakukan uji laboratorium, khususnya pasir yang akan digunakan untuk media pengaliran air yang akan naik ke permukaan landasan. Karena itu, pasir yang digunakan adalah pasir yang memenuhi syarat,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain usai peninjauan pengerjaan landasan pacu BSB, belum lama ini.
Pengujian pasir yang digunakan untuk media pengaliran tersebut dilakukan di Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PU di Bandung dan di Balai Besar Bahan dan Barang Tehnik (B4T) Kementerian Perdagangan.
“Pengerjaan tetap terus dilakukan secara simultan. Yang jelas di lokasi saat ini sedangkan dilakukan penyiapan badan landasan sebelum dilaksanakan perbaikan tanah. Untuk kebutuhan tanah dan pasir memang jutaan kubik diperlukan. Bahkan, bisa dilihat kesibukan pengerjaan. Jika cuaca baik atau cerah, para pekerja bisa melaksanakan kerja hingga 24 jam non stop. Ini harus dilakukan agar pekerjaan selesai tepat waktu,” tegas Zairin.
Pengerjaan memang harus dilakukan dengan kondisi cuaca yang baik hingga truk maupun kendaraan angkutan tanah dan pasir bisa mudah keluar masuk lokasi pengerjaan landasan. Terpenting, yang patut dijaga dalam pengerjaan ini adalah kesehatan keselamatan kerja (K3).
“Diharapkan, dengan target yang ditetapkan bersama, akhir 2016 bandara ini bisa dioperasikan,” jelasnya.
Menurut dia, pembangunan ini tidak bisa ditentukan berapa jumlah progress pengerjaannya. Karena, pengerjaan tersebut disesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika, cuaca baik atau cerah, maka pengerjaan bisa dilaksanakan dengan cepat.
Bahkan, untuk pengerjaan pengukuran tanah saja, bisa mencapai waktu hingga satu bulan lebih. “Yang jelas masterplan kita sudah ada. Tetapi semua itu harus teliti dan untuk kehati-hatian itu perlu waktu,” jelansya.
Pembangunan landasan pacu sepanjang 2.500 meter dengan lebar 45 meter ini dilaksanakan oleh PT Waskita Karya, Hutama Karya dan Wijaya Karya. (jay/sul/hmsprov)
//Foto: AKHIR 2016. Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain (depan) pada peninjauan lapangan di lokasi pembangunan BSB. (jaya/humasprov kaltim).
27 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
23 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
08 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
16 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
13 Januari 2018 Jam 18:51:39
Pembangunan
04 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
31 Januari 2023 Jam 22:28:31
Sumber Daya Manusia
30 Januari 2023 Jam 22:26:01
Informasi dan Komunikasi
30 Januari 2023 Jam 22:23:44
Info Reformasi Birokrasi
30 Januari 2023 Jam 22:17:36
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 Juni 2014 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
18 Juli 2019 Jam 07:59:36
Event
13 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
21 Juni 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
01 November 2016 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan