Kalimantan Timur
Lantik DPW Perhiptani Sumsel. Isran : Bangga Menjalani Profesi Penyuluh

Foto : Istimewa

OKU TIMUR - Selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Gubernur Kalimantan Timur Dr H Isran Noor melantik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhiptani Provinsi Sumatera Selatan, Senin 4 Oktober 2021.

 

Bertempat di Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian KM 5 Peracak Bunga Mayang Ogam Komering Ulu Timur, dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru serta jajaran Forkopimda dan pimpinan SKPD Pemprov Sumatera Selatan.

 

Pelantikan dirangkai Panen Raya Dem Area Corporate Farming Plus di lahan Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Peracak Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

 

"Bangga menjadi penyuluh sebagai profesi," kata Gubernur Isran Noor, dalam arahannya di acara yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel, pimpinan PT PLN dan PT Petro Kimia Kayaku, serta Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah.

 

Orang nomor satu Benua Etam, yang juga berprofesi penyuluh pertanian menegaskan peran penyuluhan sudah terbukti menjadikan Indonesia dari importing country (negara pengimpor) menjadi self supporting country (negara mandiri) sejak tahun 1984.

 

"Itu hasil evaluasi World Bank. Dan itu tidak lepas dari peran dan kerja keras para penyuluh pertanian," ujarnya.

 

Peran penyuluhan, lanjutnya, ke depan tetap penting. Maka, setiap penyuluh harus memahami bahkan memguasai teknologi informasi.

 

Pertanian jelasnya, kegiatan fisik di lapangan, karenanya keberadaan penyuluh sangat penting.

 

"Peran IT penting dalam mendukung kinerja penyuluh, sebab komunikasi dilakukan melalui luring dan daring, juga dilakukan secara WFH (work from house/bekerja dari rumah) atau WFO (work from office/bekerja di kantor)," ungkap mantan Bupati Kutai Timur ini.

 

Pelantikan diakhiri dengan Seminar/Workshop Corporete Farming Plus secara luring-daring diikuti 378 peserta terdiri Pengurus DPW/DPD Perhiptani 17 kabupaten/kota se Sumsel, Kontak Tani Nelayan Andalan dan kelompok tani, dengan narasumber Kementerian Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Dinas Pertanian Sumatera Selatan.(yans/sdn/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation