Kalimantan Timur
Lawan Malaria dengan Kelambu Insektisida

Lawan Malaria dengan Kelambu Insektisida

SAMARINDA- Berkat kelambu dengan pestisida anti nyamuk yang disebarkan secara gratis di setiap Kabupaten di Kaltim pada beberapa tahun terakhir ini  berhasil meminimalisir penyebaran nyamuk penyebab malaria semakin kecil ada beberapa kabupaten yang semula zona merah sekarang statusnya kuning atau terbebas dari malaria.

  "Pemberian Kelambu di kabupaten yang ependemi malaria selain dari Global Fund,  Pemprov Kaltim pada 2014 ini juga membantu 1000 kelambu senilai Rp 250 juta," kata  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim dr Hj Rini Retno Sukesi didampingi Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) drg Suharsono di ruang kerjanya, Kamis (13/2).

  Untuk mengetahui daerah yang ependemis malaria, Dinas Kesehatan Kaltim juga terus melakukan monitoring dan evaluasi guna pencegahan penyakit yang mematikan tersebut setiap tahun dengan demikian akan diketahui zona-zona daerah yang berependemi.

  :"Nantinya akan diketahui di kabupaten mana kasus malaria masih tinggi, setelah diketahui akan dibagikan kelambu secara massal dengan perhitungan satu kelambu untuk dua orang," ujarnya.

  Disebutkan, kabupaten yang mendapat pembagian kelambu anti malaria yakni Kabupaten Kutai Kartanegara 1900  lembar, Kutai Timur 8400 lembar, Kutai Barat  8300 lembar, Paser 13.000 lembar, Berau  6500 lembar, Nunukan 15.000 lembar dan PPU 13.000 lembar.

  "Kabupaten Nunukan berzona merah atau ependemi malaria masih tinggi sehingga semua penduduk harus mengunakan kelambu, untuk Kota Balikpapan maupun Samarinda dikategorikan bebas malaria sedangkan Kutai Kartanegara dikategorikan zona kuning karena hanya satu desa yang masih berependemi," ungkapnya.

  Selain itu juga pembagian kelambu juga difokuskan dengan sasarannya ibu hamil dan anak, karena pembagian kelambu merupakan bagian dari Program Integrasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), di mana masuk dalam daerah endemis penyakit malaria. Sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan anak akibat malaria.

  Ia  menegaskan, dalam pembagian kelambu anti malaria, Dinkes melibatkan lintas sektor pengelola program malaria, di antaranya kepala puskesmas, bidan, koordinator puskesmas, dan pengelola program imunisasi, sehingga sasaran program terintegrasi dan tepat sasaran, khususnya terhadap ibu hamil dan anak.

   “Mereka inilah yang nantinya akan dibagikan kelambu oleh pemerintah dalam upaya menurunkan penyakit malaria,” tegasnya.(sar/adv).

Berita Terkait
Government Public Relation