Lewat Pergelaran Festival Seni dan Budaya di Kabupaten/Kota
SAMARINDA– Pemprov Kaltim menaruh perhatian terhadap pembangunan sektor kepariwisataan sebagai langkah-langkah antisipasi bagi kemungkinan berkurangnya sumber daya alam (SDA) yang tak bisa diperbaharui, seperti hasil hutan, minyak, gas bumi dan hasil tambang lainnya yang selama ini menjadi tumpuan dalam memperoleh dana dan pembiayaan pembangunan.
Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan salah satu pilihan memajukan sektor kepariwisataan Kaltim adalah dengan menghidupkan terus seni budaya dalam kemasan wisata dengan daya pikat dan daya jual tinggi yang pada gilirannya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat luas.
“Disamping memiliki kekayaan SDA, bumi Kaltim juga dianugerahi dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa dan agama, termasuk beragam seni, budaya dan tradisi multi etnis yang harus dikembangkan, harus ditumbuhsuburkan agar sebagai bangsa yang besar, kita tidak kehilangan identitas dan jati diri. Yakni bangsa yang cinta damai dalam ikatan persatuan dan kesatuan. Meski berbeda-beda namun tetap satu jua, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Mukmin.
Mukmin mengingatkan pada era globalisasi, budaya luar sudah masuk ke dalam berbagai sendi kehidupan dan tidak bisa dielakkan begitu saja. Globalisasi akan menjadi ancaman apabila tidak mampu mengantisipasi atau membendung pengaruh negatifnya. Sebaliknya, apabila mampu memilih dan memilah-milah mana yang terbaik, maka bukan tidak mungkin budaya Indonesia dan Kaltim khususnya akan semakin maju.
“Even atau festival seni dan budaya khas daerah yang rutin diselenggarakan masing-masing kabupaten/kota di Kaltim merupakan cara jitu dalam upaya melestarikan seni dan budaya khas daerah, sekaligus mempromosikannya kepada masyarakat luas,” ucapnya.
Festival budaya yang rutin dilaksanakan kabupaten/kota setiap tahunnya, diantaranya pesta adat dan seni budaya Erau di Kutai Kartanegara, Festival Mahakam di Samarinda, Bontang City Carnaval (BCC) di Bontang dan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam garapan Pemprov Kaltim yang kerap dilaksanakan di Samarinda sebagai ibukota Kaltim.
Melalui pergelaran seni dan budaya tersebut, diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Kaltim. Selain juga tentunya bisa memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat yang ikut terlibat penyelengaraan even seni dan budaya tersebut.
“Pariwisata kita siapkan menjadi lokomotif baru perekonomian Kaltim. Melalui even-even tersebut, kita berharap seni dan budaya khas Kaltim semakin dikenal masyarakat luas, khususnya turis-turis mancanegara. Disamping juga kita terus membenahi infrastruktur penunjang pariwisata, seperti jalan akses ke objek wisata, bandara, pelabuhan, listrik dan air bersih, hotel, restoran dan lainnya,” pungkasnya. (her/sul/hmsprov).
//Foto: Atraksi kesenian pada pesta adat Erau di Tenggarong, Kukar. (dok/humasprov kaltim).
19 Agustus 2020 Jam 21:28:56
Kebudayaan dan Pariwisata
02 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
25 Maret 2019 Jam 18:03:38
Kebudayaan dan Pariwisata
28 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
21 November 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
04 Februari 2015 Jam 00:00:00
Perhubungan
01 September 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
03 Mei 2016 Jam 00:00:00
Investasi
12 Mei 2019 Jam 22:44:23
Agama
25 Juli 2019 Jam 08:22:29
PKK