Kalimantan Timur
Libatkan Kepolisian Lindungi Indukan Betina Produktif

Dadang Sudarya

 

SAMARINDA – Dalam upaya meningkatkan jumlah atau populasi ternak sapi sekaligus menyukseskan program upaya khusus (Upsus) sapi indukan wajib bunting (Siwab) di Kaltim, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kaltim melibatkan pihak kepolisian di daerah khususnya di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim. 

 

Menurut Kepala Disnak Keswan Kaltim H Dadang Sudarya, keterlibatan pihak kepolisian utamanya dalam pengendalian terhadap pemotongan sapi dan betina produktif. “Kita sudah kerjasama dengan Polda khususnya bidang Binmas (pembinaan masyarakat) untuk pengendalian pemotongan ternak produktif di rumah potong hewan (RPH),” katanya.

 

Kerjasama dengan pihak kepolisian lanjutnya sudah dilakukan sejak 2017 dan sinergi ini cukup efektif dalam pengawasan kegiatan pemotongan ternak di RPH-RPH. Dadang mengakui kerjasama yang sudah berjalan selama satu tahun ini cukup baik dalam mencegah sekaligus penegakan hukum apabila terjadi kasus pemotonagn betina produktif. “Sapi dan kerbau betina yang masih produktif tidak boleh potong. Ada undang-undang yang mengaturnya dan kita sudah memiliki peraturan daerah tentang itu,” jelasnya.

 

Dia menambahkan kerjasama tingkat pusat juga dilakukan antara Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dengan Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri. Terpenting saat ini ujar Dadang, pihaknya telah melaksanakan program inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan  kelahiran dan mutu genetik ternak dalam Upsus Siwab. (yans/sul/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation