SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, mengungkapkan dalam upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) oleh Pemprov Kaltim, ada lima inisiatif besar yang berkontribusi mencapai 75 persen, dari semua peluang penurunan emisi karbondioksida (CO2) di Kaltim.
Kelima inisiatif itu adalah menerapkan kebijakan nihil pembakaran, mengurangi dampak pembalakan, reboisasi dan rehabilitasi hutan rusak, rehabilitasi dan pengelolaan air lahan gambut serta penggunaan lahan kritis untuk perkebunan sawit.
“Walaupun kelima inisiatif itu membutuhkan pendekatan berbeda, namun kesemuanya memiliki kesamaan dalam tujuan, yaitu meningkatkan efisiensi penggunaan lahan di Kaltim,” kata Gubernur Awang Faroek, belum lama ini.
Menurut Awang Faroek, seiring dengan upaya mengurangi emisi, terdapat sejumlah inisiatif pertumbuhan pelengkap yang harus segera dilakukan sebagai bagian dari upaya pembangunan perekenomian berkelanjutan.
Inisiatif pertumbuhan pelengkap tersebut diantaranya adalah pengembangan Coal Bed Methane (CBM), pengembangan pabrik bubur kertas terpadu, perbaikan pengelolaan hutan tanaman, percepatan eksplorasi minyak dan gas, serta peningkatan produktivitas sektor pertanian.
Selain itu, lanjut dia, terdapat tiga tingkat tindakan yang diperlukan Pemprov untuk dapat merealisasikan peluang pengurangan dan mendorong kegiatan ekonomi, yakni menegakkan aturan-aturan yang telah ada secara lebih baik, menyesuaikan dan mereformasi rezim regulasi dan penegakan hukum agar lebih sesuai dengan realitas perekonomian saat ini dan tantangan pembangunan yang berkelanjutan.
Selanjutnya, dalam beberapa kasus tidak perlu membangun sistem yang benar-benar baru untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, melainkan membangun sistem dan metode untuk mengukur perubahan emisi di provinsi memang diperlukan.
“Berdasarkan hasil analisis, Kaltim dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik seraya mengurangi emisi karbon. Pelaksanaannya memang tidak mudah namun melihat catatan pembangunan Kaltim dalam beberapa dekade terakhir, muncul keyakinan banyak hal positif dan signifikan yang dapat dicapai,” tambahnya.
Gubernur juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar dalam mengembangkan manfaat semua sumber daya alam itu secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan kreativitas dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kaltim. (her/hmsprov).
////Foto : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menanam mangrove sebagai upaya menghijaukan kembali sejumlah kawasan kretis sebagai bentuk dukungan rakyat Kaltim dalam program pengurangan emisi gas karbon secara Nasional.(johan/humasprov kaltim)
28 Juni 2022 Jam 07:25:49
Lingkungan Hidup
29 Oktober 2022 Jam 22:05:59
Lingkungan Hidup
21 Juni 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
23 Januari 2020 Jam 08:51:51
Lingkungan Hidup
29 Juni 2021 Jam 21:24:10
Lingkungan Hidup
30 Agustus 2019 Jam 17:01:11
Lingkungan Hidup
29 November 2023 Jam 09:59:55
Gubernur Kaltim
28 November 2023 Jam 19:28:05
Gubernur Kaltim
28 November 2023 Jam 19:17:40
Gubernur Kaltim
28 November 2023 Jam 17:27:49
Gubernur Kaltim
27 November 2023 Jam 22:02:25
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
27 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
04 Juli 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
10 Februari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
09 Mei 2018 Jam 22:11:36
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 Mei 2021 Jam 21:05:00
Pembangunan