SAMARINDA- Dengan habisnya kontrak ekspor gas alam cair atau LNG (liquefied natural gas) dari Indonesia ke Jepang pada 2021 Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menilai rakyat Indonesia justru lebih membutuhkannya. "Hal ini karena, kebutuhan dalam negeri berkembang terus. Karena, manfaatnya untuk bangsa ini kecil. Pasalnya, Jepang tentu menjual kembali produk turunan dari LNG itu. Bahkan jualnya bisa ke Indonesia. Kalau begitu, kita yang rugi," kata Gubernur Kaltim Isran Noor ketika menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka prospek pengembangan dan peningkatan pemanfaatan gas bumi di Kalimantan yang digagas BPH Migas di Samarinda, Rabu (19/12).
Isran mengatakan, yakinlah LNG di negara ini pasti masih diperlukan. Karena itu, Pemprov Kaltim tidak masalah jika memang kontrak ke Jepang tak diperpanjang Pemerintah Indonesia. Karena, kebutuhan baik gas maupun minyak bumi di negara ini masih diperlukan untuk kebutuhan masyarakat. Yang jelas, konsumen di dalam negeri masih banyak. Apalagi LNG itu dimanfaatkan untuk industri di negara ini, tentu sangat memberikan manfaat besar bagi rakyat. "Kita masih perlu itu. Bahkan, dari LNG ini bisa disalurkan melalui pipanisasi," jelasnya.(jay/sul/ri/humasprov kaltim)
22 Januari 2020 Jam 08:54:37
Pemerintahan
11 April 2018 Jam 14:05:18
Pemerintahan
10 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
07 Februari 2017 Jam 00:00:00
Pemerintahan
12 April 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
02 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
23 November 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
11 Desember 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
13 September 2019 Jam 07:31:49
Pembangunan
21 Oktober 2018 Jam 19:16:15
Pendidikan
10 September 2018 Jam 18:27:03
Investasi