SAMARINDA - Sekolah Kejuruan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan pasar kerja di Kaltim yang semakin beragam. Pemerintah Provinsi Kaltim terus berkomitmen mendukung terbentuknya sekolah kejuruan agar dapat memiliki keseimbangan dengan sekolah umum.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, H. Musyahrim saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak pada Reuni Akbar dan Temu Kangen Sekolah Tekhnologi Menengah (STM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Samarinda angkatan 1971-2010 di Gedung Serbaguna GOR Sempaja, Sabtu malam (27/4).
Pemprov Kaltim menyadari bahwa untuk menciptakan tenaga kerja terampil, diperlukan lembaga pendidikan yang mampu memberikan ilmu dan pengetahuan, sehingga pada saat lulus sudah siap bekerja. Begitupun dengan tenaga pengajarnya, haruslah yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan mutu pengajaran yang sesuai dengan situasi jaman.
"Kita terus berupaya untuk mengembangkan sejumlah sekolah kejuruan, sesuai dengan pasar kerja di Kaltim dengan mengupayakan komposisi sekolah kejuruan lebih dominan dibandingkan sekolah umum dengan target 60 persen berbanding 40 persen sekolah umum," jelasnya.
Dijelaskan, pada 2008 angka pengangguran 11,11 persen dari angkatan kerja atau setara dengan 398.985 orang. Sedangkan pada tahun 2012 angka pengangguran turun menjadi 8,9 persen. Pemprov Kaltim terus berupaya menurunkan angka pengangguran hingga 7,42 persen pada tahun 2013 atau setara dengan 151.569 orang.
"Pemerintah Kaltim bergerak cepat dengan membuat sistem pendidikan yang mengarah pada sekolah kejuruan atau SMK untuk melahirkan tenaga-tenaga kerja menengah yang profesional dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran," harapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Alumni STMN-SMKN-2 Samarinda, H. Sulaiman Gafur yang merupakan lulusan STMN 1971, mengatakan seluruh alumni siap mendukung pembangunan di Kaltim dengan berbagai disiplin ilmu yang dimiliki. Bahkan, alumni STMN hingga SMKN 2 telah mengisi beberapa posisi penting dalam pemerintahan dan tidak ada yang menganggur.
Dengan terbentuknya Dewan Alumni, diharapkan setiap lulusan STMN-SMKN-2 mampu menerapkan disiplin ilmu yang didapatnya untuk mengisi pembangunan sesuai dengan slogan "Membangun Kaltim untuk Semua".
Kepala Sekolah SMKN-2 Samarinda, Saili, menjelaskan STM pertama berdiri di Kaltim sejak 1959 dengan nama STM Mulawarman yang masih berstatus swasta di bawah Yayasan Mulawarman. Pada 1965 STM Mulawarman menjadi sekolah negeri dan memiliki gedung sendiri di Jalan A.W Sjachranie saat ini.
"Sejak 1971 hingga 2010 jumlah alumni yang diluluskan mencapai 10 ribu siswa. Saat ini siswa SMKN-2 berjumlah 1.214 siswa dengan 10 bidang kejuruan yaitu tehnik permesinan, listrik dan instalasi, audio-vidio, elektronika, pendingin, alat berat, konstruksi bangunan dan beton, tehnik las dan gambar bangunan.(yul/hmsprov).
///Foto : Sejumlah alumni SMK Negeri 2 Samarinda.(yuliawan/humasprov kaltim)
08 Agustus 2018 Jam 19:13:17
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
19 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
11 April 2018 Jam 19:40:02
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
05 Januari 2017 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
16 September 2018 Jam 18:55:38
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
28 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
30 Maret 2023 Jam 10:34:43
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:06:31
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:04:05
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 18:54:37
Program Pemerintah
29 Maret 2023 Jam 18:51:08
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
18 Maret 2023 Jam 19:32:37
Sumber Daya Manusia
28 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
17 Januari 2014 Jam 00:00:00
Perhubungan
11 Maret 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
04 April 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan