Madrasah Perbatasan Dapat Perhatian
SAMARINDA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui instansi di daerah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dalam satuan pendidikan madrasah di segala tingkatan di kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal, tidak terkecuali yang berada dalam wilayah Provinsi Kaltim.
“Kami fokus pengembangan madrasah di kawasan pedalaman, daerah tertinggal khususnya wilayah perbatasan,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kaltim H Saifi Jamri didampingi Kepala Pendidikan Madrasah Hj Iti Rukiah.
Menurut Saifi, keberadaan madrasah sebagai sub sistem pendidikan nasional perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan. Sementara pendidikan madrasah mampu memberikan sumbangan yang signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Namun lanjutnya, kendala yang dihadapi Kemenag dalam pengembangan pendidikan madrasah terkait sarana dan prasarana masih besar. Utamanya, keterbatasan anggaran yang dimiliki Kemenag di Kaltim termasuk Kalimantan Utara (Kaltara).
“Selama ini kita masih mengandalkan anggaran pusat (APBN) sementara nilainya masih sangat minim. Masalah anggaran ini menjadi kendala dalam upaya percepatan pembangunan pendidikan di Kaltim dan Kaltara khususnya perbatasan dan daerah pedalaman,” jelasnya.
Saifi mengakui kebijakan Gubernur Awang Faroek Ishak mendukung pengembangan pendidikan agama tanpa membedakan dengan pendidikan umum. Bahkan, mampu menghibahkan aset Pemprov Kaltim kepada Kemenag.
“Apa yang dilakukan Gubernur Awang Faroek Ishak dapat diikuti kepala daerah lainnya. Membangunkan fasilitas sekolah berupa sarana dan prasarana madrasah kemudian dapat mengibahkannya kepada Kemenag untuk pengelolaannya,” ungkap Saifi.
Jumlah satuan pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan atas meliputi wilayah Kaltim dan Kaltara sebanyak 508 sekolah terbagi swasta 465 unit dan negeri 43 unit.
Terdiri raudhatul atfal (RA/taman kanak-kanak) 142 unit, madrasah ibtidaiyah (MI/sekolah dasar) sebanyak 138 unit terdiri MI negeri 11 dan swasta 127 sekolah.
Madrasah tsanawiyah (MTs/sekolah lanjutan pertama) sebanyak 160 unit terdiri Mts negeri 20 dan swasta 140 unit. Sementara madrasah aliyah (MA/lanjutan atas) sebanyak 68 sekolah terdiri MA negeri 12 unit dan swasta 56 unit.
Jumlah siswa madrasah dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan atas meliputi wilayah Kaltim dan Kaltara
Terdiri raudhatul atfal (taman kanak-kanak) 6.451 anak, madrasah ibtidaiyah (sekolah dasar) swasta 16.693 siswa dan negeri sekitar 4.988 siswa.
Sedangkan madrasah tsanawiyah (lanjutan pertama) swasta sebanyak 18.299 siswa dan negeri 7.938 siswa. Sementara madrasah aliyah (lanjutan atas) negeri 4.323 siswa dan swasta sebanyak 3.768 siswa.(yans/adv)
///Foto: GUBERNUR MENDUKUNG. Siswa madrasah tingkat Madrasah Aliyah di Kaltim. (ist)
13 Maret 2021 Jam 15:58:22
Agama
28 Desember 2017 Jam 09:33:17
Agama
27 Desember 2013 Jam 00:00:00
Agama
19 Mei 2019 Jam 22:33:11
Agama
24 Juli 2014 Jam 00:00:00
Agama
21 April 2019 Jam 08:28:14
Agama
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
01 September 2020 Jam 20:17:35
Berita Acara
09 Juli 2021 Jam 17:13:51
Ketetapan Pemerintah
15 April 2014 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
18 Juli 2022 Jam 21:30:57
Informasi dan Komunikasi
09 Maret 2018 Jam 20:38:10
Kebudayaan dan Pariwisata