Kalimantan Timur
Mahasiswa Kaltim dari China Tidak Trauma dan Tetap Melanjutkan Studi

Dok.humaskaltim

BALIKPAPAN - Salah satu dari lima pelajar yang sampai di Balikpapan, Marina Febriana Chairiah mengaku tidak takut dan tetap akan melanjutkan studi di China.

"Tidak trauma kembali ke China," kata Marina saat tiba dan diwawancarai awak media di VIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Minggu (16/2/2020).

Diakuinya, saat di China mereka tidak melihat langsung, terlebih ketika itu  International Student harus berada di dalam asrama saja. Karena pihak management disana mencukupi supply makanan sehingga tidak ada yang keluar asrama.

"Kecuali emergency baru diijinkan keluar dengan catatan harus memakai masker " ucap Marina.

Marina sendiri pun hingga saat ini menunggu pengumuman dari pihak Universitas kapan masuk perkuliahan lagi sebab masih ingin melanjutkan studi disana.

"Kami masih menunggu dari pihak Universitas kapan masuk kembali. Untuk sementara belajar lewat online dulu sampai ada ketetapan masuk kuliah lagi." lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan Rafiatul Lulu, mahasiswa asal Samarinda yang kuliah di fakultas kedokteran Wuhan untuk semester 4. Yang tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda tepat pukul 11.00 wita menggunakan pesawat Batik Air bersama delapan rekannya.

"Kami tidak tau persis kejadiannya disana. Hanya dapat informasi saja. Sebab pas masa libur kuliah. Tapi pemerintah disana (China) sangat bertanggungjawab dan menjamin keselamatan kami," ungkap Lulu.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti menyampaikan jika ada keluhan kesehatan dikemudian hari bisa langsung menghubungi dinas kesehatan kota masing-masing atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Langsung hubungi dinas kesehatan masing-masing jika ada keluhan kesehatan. Kami harapkan kelima pelajar yang saat ini sudah tiba di Balikpapan untuk menjaga kesehatan mereka. Apalagi nanti mereka akan kembali kesana untuk melanjutkan pendidikan" ujar Andi Sri Juliarti.(dea/yans/her/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation