SAMARINDA-Mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diminta telah membekali diri dengan kemampuan untuk pemberdayaan masyarakat. Sehingga selama melaksanakan KKN, mahasiswa dapat memberi manfaat yang nyata dirasakan masyarakat. Misalnya, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat desa untuk bercocok tanam dengan baik.
Karena itu, sebelum turun ke lapangan, mahasiswa yang akan melakukan KKN harus mendapat pembekalan untuk menambah pengetahuan mereka. Pembekalan bisa dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan pemerintah kabupaten/kota setempat yang menerima mahasiswa tersebut.
“Pembekalan ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui lokasi KKN yang akan dilaksanakan. Kemudian, apa yang mereka bisa lakukan di lokasi dan mengetahui adat istiadat daerah tersebut,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim HM Jauhar Effendi di Kantor BPMPD Kaltim Samarinda, Jumat (12/4).
Universitas yang telah melaksanakan KKN diantaranya adalah Universitas Mulawarman (Unmul). Disarankan agar seluruh mahasiswa KKN Unmul dapat melakukan pengamatan secara kritis. Tujuannya, agar mengetahui persoalan apa yang dialami masyarakat setempat.
Dengan mengetahui permasalahan, diharapkan bisa ditemukan apa solusi yang perlu diberikan kepada masyarakat.
“Saya berharap, jika ada 3.000 mahasiswa Unmul yang diturunkan ke masyarakat, maka setidaknya pemerintah daerah terbantu dengan 3.000 masukan untuk sukses pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, masukan mereka menjadi bahan Gubernur Awang Faroek untuk menentukan kebijakan mensejahterakan masyarakat,” harapnya.
Sebelum menurunkan mahasiswa KKN, Unmul diharapkan juga bisa berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Sehingga ada pemetaan yang dilakukan pemerintah setempat. Contohnya, di Penajam Paser Utara apa yang lebih diperlukan. Misal, masyarakat memerlukan mesin pengering gabah, karena daerah tersebut penghasil padi yang besar, sehingga ketika musim hujan apa yang harus dilakukan para petani tersebut.
“Jadi, saya pikir hal seperti ini harus direspon oleh mahasiswa. Meski, mahasiswa tidak memiliki biaya untuk membeli alat, tetapi pengetahuan penggunaan alat tersebut dapat disampaikan kepada para petani,” jelasnya.
Jauhar mengatakan, tahun ini diharapkan Unmul dapat menempatkan mahasiswa masing-masing kelompok ada yang mengetahui Teknologi Informasi (IT). Karena, seluruh pemerintah desa dan kelurahan sangat memerlukan. Sebab, seluruh pemerintah desa dan kelurahan saat ini dituntut untuk membuat profil lembaga.
Mahasiswa yang mengetahui IT diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada perangkat desa dan kelurahan agar mampu membuat profil desa dan kelurahan.
“Karena profil desa maupun kelurahan cukup banyak yang harus disampaikan, maka sangat diperlukan pengetahuan bagi perangkat desa dan kelurahan. Memang, hal itu tidak bisa dalam waktu singkat diajarkan. Namun demikian, kami berharap tahun ini bagaimana mahasiswa bisa memberdayakan masyarakat, sehingga pelaksanaan KKN betul-betul dapat bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya. (jay/hmsprov)
04 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
03 November 2019 Jam 22:02:03
Pendidikan
18 Agustus 2021 Jam 21:57:52
Pendidikan
24 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
04 April 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 Juni 2022 Jam 22:03:32
Informasi dan Komunikasi
21 Juni 2022 Jam 21:59:00
Gubernur Kaltim
21 Juni 2022 Jam 21:55:43
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
21 Juni 2022 Jam 21:52:04
Informasi dan Komunikasi
21 Juni 2022 Jam 21:36:40
Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
05 November 2020 Jam 10:10:57
Pemerintahan
02 April 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
11 Juli 2013 Jam 00:00:00
Agama
24 April 2018 Jam 20:23:49
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
19 September 2016 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga