Kalimantan Timur
Mahulu Perlu Asupan ASI Ekslusif

Dari Syukuran Peresmian Pembentukan dan Pelantikan Pj Mahulu


UJOH BILANG - Penjabat Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Muhammad Safri Ruslan menaruh harapan besar agar tanggung jawab memimpin pembangunan Mahulu yang diamanahkan kepada dirinya  mendapat dukungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Barat (Kubar).    
"Mahulu ini ibarat bayi bungsunya Kaltim dan adik bungsu bagi Kubar memerlukan  asupan ASI (air susu ibu) yang cukup dan ekslusif. Selain itu kabupaten pemekaran Kubar ini juga masih perlu terus dibina dan diasuh agar dapat berkembang mengejar kemajuan kabupaten/kota lainnya di Kaltim," ujar Ruslan saat acara syukuran peresmian terbentuknya Mahulu dan pelantikan PJ Bupati Mahulu, di Kecamatan Ujoh Bilang, Senin (20/5).
Syukuran dimulainya aktivitas pemerintahan Mahulu tersebut ditandai dengan penyerahan aset dari Pemprov ke Pemkab Mahulu dan pembukan selubung papan nama Kabupaten Mahulu oleh Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak. Hadir saat itu Sekretaris Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), M Nurdin, Anggota Komisi V DPR RI, Hetifah, Ketua DPRD Kaltim, HM Mukmin Faisyal, Bupati dan Wakil Bupati Kubar beserta jajaran Pemkab Kubar.
Pekerjaan rumah dalam pembangunan Mahulu yang masuk kategori kawasan perbatasan dan daerah tertinggal ke depan masih banyak untuk mengejar ketertinggalan pembangunan kabupaten/kota lain di Kaltim.  Namun yang terpenting adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat harus dituntaskan. Masalah krisis listrik harus mampu diselesaikan dengan baik.
Selain itu, Mahulu juga harus mempunyai RSUD sendiri. Sehingga manfaat pemekaran wilayah untuk memperpendek rentang kendali tidak hanya untuk pelayanan pemerintahan, tapi juga pelayanan kesehatan. Dengan demikian diharapkan memudahkan masyarakat Mahulu memperoleh pelayanan kesehatan tanpa harus ke Kubar atau Samarinda.
"Kita juga sangat mengharapkan dukungan pembangunan akses jalan antar kampung. Termasuk rehabilitasi Jembatan Gantung Long Apari," tandasnya  
Pelaksanaan pemerintahan yang dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-105 diharapkan menjadi media kebagkitan Mahulu.
Sementara Bupati Kubar, Ismail Thomas menyebut, pembentukan DOB Mahulu diharapkan menjadi cahaya terang bagi pembangunan masyarakat kawasan perbatasan.
"Ini tidak boleh hanya sebatas kegiatan seremonial. Tapi harus tetap berjalan dengan semangat membangun," katanya.
Apalagi pembentukan Mahulu terbilang cepat. Hanya perlu waktu sekitar 3,5 tahun, tidak seperti Kubar yang butuh perjuangan 37 tahun. Karenanya patut disyukuri dengan memberikan kinerja terbaik untuk pembangunan Mahulu ke depan.
"Namun untuk penyusunan program perlu dukungan dan keterlibatan warga masyarakat. Perencanaan pembangunan yang ideal tidak bisa hanya dipercayakan kepada pemerintah. Partisipasi masyarakat juga perlu didengar sebagai masukan perencaan program sesuai kebutuhan masyarakat," sebutnya.  
Untuk kepentingan pembangunan ke depan, Ismail Thomas mengibaratkan Mahulu seperti bangunan yang perlu ditopang dengan pondasi yang  kuat dan kokoh agar manfaat bangunan kelak benar-benar optimal. Karena itu, Pemkab Kubar akan terus mendukung dan mengawal perjalanan pembangunan di Mahulu hingga terpilihnya Bupati definitif. Pembangunannya ke depan harus melebihi keberhasilan pembangunan Pemkab Kubar," tegasnya.  
Sedangkan tokoh adat masyarakat Long Pahangai, Blawing Blarek menyampaikan harapan besarnya agar Mahulu bergerak cepat dalam pembangunan sesuai tujuan dilakukannya pemekaran daerah. Karena itu, menurutnya semangat dan cita-cita besar yang diperjuangkan Gubernur Awang Faroek ini perlu terus dilanjutkan agar pembangunan Mahulu tidak hanya jalan di tempat dan sia-sia.
 “Kami siap mendukung kebijakan Pak Gubernur dengan program-programnya untuk mensejahterakan rakyat Mahulu, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Sesuatu yang baik harus kita dukung dan harus kita lanjutkan,” ujar Blawing Blarek. (hms/hmsprov).

////Foto :  Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika tiba di Mahulu.(yuliawan/humasprov kaltim)
 

Berita Terkait
Government Public Relation