Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
SAMARINDA - Kebijakan pembangunan pertanian dalam arti luas menjadi program prioritas di Kaltim, sebagai upaya mewujudkan visi Kaltim Bangkit 2013, yakni mewujudkan Kaltim sebagai pusat agroindustri dan energi terkemuka menuju masyarakat adil dan sejahtera.
Guna mewujudkan Kaltim menuju daerah kemandirian dan kedaulatan pangan, Pemprov melalui instansi terkait melakukan sejumlah program dan terobosan di sektor pertanian, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi dan pencegahan alih fungsi lahan untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama komoditas padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, H Ibrahim mengungkapkan Pemprov juga membangun dan mengembangkan kawasan food estate yang menciptakan komoditas unggulan dari keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.
"Ada 11 komoditas strategis dan unggulan ekspor yang menjadi prioritas pengembangan di Kaltim, yakni tiga komoditas strategis, yaitu beras, jagung dan kedelai. Serta delapan komoditas unggulan ekspor, yaitu kelapa sawit, kakao, karet, lada, udang dan ikan, rumput laut, beras adan," ungkap Ibrahim, belum lama ini.
Selain itu, juga dikembangkan pertanian industrial melalui strategi membangun pertanian tangguh, yang fokus pada pendekatan kawasan industri, integrasi hulu-hilir (zero waste), pemberdayaan petani/nelayan dan organisasi ekonomi rakyat, serta melakukan mobilisiasi dana masyarakat.
Terkait program swasembada beras, Pemprov melakukan pencetakan sawah baru, memberikan bantuan benih padi, bantuan pupuk, bantuan hand tractor, irigasi dan jalan usaha tani melalui kelompok tani di sejumlah kabupaten. Hal itu dilakukan guna memacu produkdtivitas pertanian padi sawah.
Di samping itu Kaltim memiliki potensi aliran sungai dan sumber daya air yang memegang peran strategis dalam pembangunan sektor pertanian khususnya pertanian padi sawah, yakni sekitar 325.380 juta m3/tahun atau setara dengan 1,31 potensi sumber daya air gabungan Jawa, Madura, Bali, NTT dan NTB.
"Potensi irigasi Kaltim seluas 248.986 hektare dan yang telah dikembangkan baru 25 daerah irigasi seluas 55.324 hektare. Jika potensi tersebut bisa dimaksimalkan, didukung dengan program Pemprov dan kemauan kuat masyarakat, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan Kaltim akan mencapai swasembada beras," harapnya. (her/hmsprov).
//// Foto : Kaltim terus berupaya menata sistem irigasi dengan memanfaatkan potensi aliran sungai dan sumber daya air untuk meningkatkan produksi padi sawah.(dok/humasprov kaltim)
11 November 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Juli 2019 Jam 08:14:11
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
18 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
05 Juni 2023 Jam 22:33:20
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Juni 2023 Jam 22:31:11
Gubernur Kaltim
05 Juni 2023 Jam 22:20:44
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 22:25:42
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
14 Agustus 2019 Jam 06:10:04
Agama
24 Januari 2021 Jam 21:45:51
Sosial
22 Maret 2022 Jam 20:08:48
Rapat Koordinasi Pemerintah
04 September 2018 Jam 18:51:22
Kepemudaan dan Olahraga