Kaltim Kembangkan Pembangunan dengan Konsep Geostrategis
SAMARINDA–Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan Pemprov Kaltim melaksanakan pembangunan dengan konsep geostrategis, yang didasari oleh hubungan konsep geografi dan geopolitik.
Konsep geostrategis ditentukan tiga variabel, yakni rute perdagangan, pusat sumber daya dan batas negara.Konsep ini, menurut dia, merupakan kebijakan dan strategi ekonomi dan politik strategis, sehingga sangat tepat dilakukan di pulau Kalimantan yang berada pada jalur transportasi internasional. Dimana pada bagian barat berbatasan dengan Laut China Selatan dan Selat Karimata yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan pada bagian timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi (ALKI II).
“Saat ini, ALKI II merupakan jalur alternatif pelayaran kapal baik pada lingkup domestik maupun internasional yang sangat potensial untuk dikembangkan, dimana kondisi jalur pelayaran ALKI I pada saat ini terlalu padat, yang menyebabkan aktifitas bongkar muat memakan waktu lama, efektifitas menurun dan nilai ekonomis berkurang,” jelas Awang Faroek belum lama ini.
Untuk itu, Kaltim yang sepanjang pesisir timurnya berada di ALKI II terus berupaya membangun pelabuhan-pelabuhan baik untuk skala nasional maupun internasional.
Salah satunya adalah pelabuhan internasional di Maloy Kutai Timur yang terintegrasi dengan kawasan industri berbasis pertanian oleochemical. Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy diintegrasikan dengan Trans Kalimantan Economic Zone (TKEZ) yang berbasis industri dan PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) berbasis industri kimia.
Ketiga kawasan industri tersebut dipadukan menjadi Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic Zone (MBTKEZ), dalam satu wilayah seluas 32.800 hektare yang meliputi Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang dan Bengalon (Lubuk Tutung).
“Kita telah usulkan pembentukan konsorsium tersebut dan menjadikannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK di wilayah Maloy ini juga sudah mendapat dukungan penuh dari Presiden saat melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan tahun lalu,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mendukung pengembangan klaster industri di Kaltim, Pemprov juga membangun sejumlah kawasan industri di berbagai kota, diantaranya Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan dan Kawasan Perkapalan, Industri dan Jasa, Kota Samarinda. Kawasan Industri berbasis Migas dan Kondensat di Bontang.
Selanjutnya, Kawasan Industri Pariwisata Derawan di Berau, Delta Kayan Food Estate di Bulungan dan Kawasan Perbatasan RI-Malaysia (Kawasan Strategis Nasional) di tiga kabupaten, yakni Nunukan, Malinau dan Kutai Barat. (her/hmsprov)
22 Juni 2020 Jam 19:30:02
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
16 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
28 Desember 2021 Jam 08:36:04
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
28 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
25 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
20 November 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
18 Oktober 2018 Jam 18:52:17
Komunikasi dan Informatika
06 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 November 2018 Jam 18:32:08
Informasi dan Komunikasi