Kalimantan Timur
Manfaatkan Potensi Jalan Tol

Petani Karang Joang Dilatih Kewirausahaan
 
SAMARINDA – Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Produktivitas Daerah (UPTD PPD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim kembali melakukan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat. Pelatihan kewirausahaan diilakukan di Kota Balikpapan, tepatnya di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan dengan target penduduk dan para petani setempat. Pelatihan digelar di ruang pertemuan Gapoktan Karang Joang, Balikpapan, 23 September hingga 3 Oktober 2013.
Kepala UTPD PPD Disnakertrans Kaltim, Hj Hetty usai mewakili Kepala Disnakertrans Kaltim Ichwansyah membuka pelatihan yang diikuti sekitar 20 peserta tersebut menjelaskan  alasan dipilihnya kawasan ini sebagai target pelatihan kewirausahaan.
“Karang Joang sangat strategis sebagai pintu gerbang, keluar masuk menuju jalan tol Balikpapan - Samarinda. Potensi ini harus dimanfaatkan masyarakat dengan berwirausaha memanfaatkan potensi lokal yang tersedia.  Mereka bisa membuat makanan khas dan oleh-oleh bagi para pengguna jalan dan tamu-tamu yang berkunjung ke Kaltim,” kata Hetty.
Masyarakat Karang Joang umumnya bekerja sebagai petani. Di kawasan ini, setidaknya terdapat 40 kelompok tani dengan jumlah anggota mencapai 1.500 orang. Sayangnya, produk yang mereka jual hanya produk mentah tanpa nilai tambah. Sehingga petani tidak banyak mendapatkan keuntungan lebih dari aktifitas pertanian mereka.
Padahal terdapat banyak potensi lokal yang dapat dikembangkan dari kawasan strategis ini. Diantaranya adalah hasil tanaman ubi kayu (singkong) yang dapat diolah menjadi tepung mocaf sebagai pengganti tepung terigu, sekaligus menekan ketergantungan terhadap produk luar daerah maupun impor.
Selain singkong, Karang Joang juga menyimpan potensi lain yakni papaya yang dapat diolah menjadi manisan dan saos berkualitas tinggi. Potensi lain yang mudah kita lihat dalam perjalanan dari dan menuju Balikpapan adalah buah salak yang dapat diolah menjadi manisan dan sirup.
“Banyak produk pertanian yang menjadi unggulan petani Karang Joang yang masih perlu mendapat sentuhan kreatifitas dan inovasi sehingga dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitarnya,” imbuh Hetty.   
Hetty menambahkan, UPTD PPD Disnakertrans Kaltim akan terus mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha baru yang lebih berkualitas dan produktif, mendukung kemandirian pelaku usaha, berkembangnya perekonomian rakyat yang pada akhirnya mampu membuka kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.  
Secara langsung, langkah ini pun akan mengurangi jumlah pengangguran di Kaltim. Pemerintah memiliki tugas yang tidak mudah untuk terus membangun  perubahan dalam pembentukan karakter, pola pikir dan pola tindak wirausaha sejati yang pada gilirannya akan menjadi budaya.
Lanjut Hetty, penting untuk membangun budaya  kewirausahaan secara optimal hingga menjadi komitmen bersama dan sungguh-sungguh antara instansi pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha dan masyarakat yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Salah satu langkah yang harus dilakukan dalam upaya mentransformasi semangat dan jiwa kewirausahaan itu melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan produktif.
Pelatihan wirausaha baru produktif merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan minat dan semangat masyarakat melakukan kegiatan usaha produktif dalam berbagai jenis usaha sesuai dengan peluang dan sumber daya lokal yang tersedia di sekitar mereka.
Selain menggelar pelatihan kewirausahaan baru produktif di Karang Joang, Balikpapan, pada saat yang sama UPTD PPD juga menggelar pelatihan di BLKI Samarinda. Target pelatihan ini adalah para mantan pekerja perusahaan yang di-PHK.
“Mereka juga perlu dibekali keterampilan dan keyakinan untuk tetap bekerja, minimal bagi dirinya sendiri. Ke depan, mereka akan menjadi pencipta lapangan kerja bagi yang lain,” pungkasnya. (sul/hmsprov)


 

Berita Terkait
Government Public Relation