BALIKPAPAN - Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Teknologi tersebut merupakan alat untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju.
Teknologi juga digunakan secara masif di segala aspek kehidupan, termasuk di sektor pendidikan. Karena itu, pendidikan harus berubah dalam proses belajar mengajar maupun penyelenggaraan pendidikan.
“Tidak mengherankan, anak-anak ini lebih cepat dan lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi dibandingkan kita. Demikian juga, konsep sekolah/pendidikan bagi mereka juga harus berbeda dari metode sekolah atau pendidikan saat ini,” kata Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim HM Jauhar Efendi dalam Bahasa Inggris saat menjadi Keynote Speech mewakili Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor pada acara Konferensi Internasional Sains dan Teknologi Informasi dalam Administrasi, di Hotel Grand Jatra Balikpapan, Rabu (16/10/2019).
Menurut Jauhar, mengacu pada konsep pendidikan 4.0 untuk mengantisipasi terjadinya disrupsi teknologi yang dikenal sebagai revolusi industri 4.0. Maka lembaga pendidikan diharapkan untuk melakukan perubahan.
Diantaranya, membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi/keterampilan, peserta didik harus aktif menggali berbagai sumber belajar yang sangat melimpah di dunia maya. Menyediakan lebih banyak ruang dan waktu bagi peserta didik untuk membangun soft skill dan ikut berkontribusi pada "program pembelajaran sepanjang hayat" (Lifelong Learning / Continuing Learning).
Untuk itu, pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi baru terus dibutuhkan sesuai dengan perubahan teknologi (pekerjaan). Saat ini, persaingan di pasar tenaga kerja sangat ketat.
Banyak pekerja asing memasuki Indonesia untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Di sisi lain, banyak industri (terutama industri yang bergerak dalam bidang teknologi digital) tidak lagi mengandalkan ijazah.
Dengan kemunculan Revolusi Industri 4.0, bersamaan dengan bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2030. Berarti, Indonesia akan memiliki pasokan tenaga kerja yang jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya.
Dia berharap kemajuan dalam komunikasi dan teknologi informasi akan bermanfaat bagi masyarakat dalam mengoptimalkan seluruh potensi negara. "Lebih penting lagi, seluruh teknologi harus dapat menyatukan bangsa dan bukan memecah belahkannya," ungkap Jauhar.(jay/her/yans/humasprovkaltim)
05 September 2019 Jam 20:13:39
Pendidikan
24 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
23 November 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
18 Januari 2017 Jam 00:00:00
Pendidikan
11 Juli 2019 Jam 09:18:49
Pendidikan
05 April 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Juni 2017 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
17 Juli 2019 Jam 21:03:53
Kegiatan Pemerintah
04 Mei 2016 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
19 Desember 2019 Jam 22:22:44
Kegiatan Pemerintah
22 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan