SEPAKU - Maria Majewska sangat beruntung. Pelajar asal Polandia itu benar-benar difasilitasi Pemprov Kaltim untuk melihat langsung Titik Nol Nusantara, calon ibu kota baru (new capital) Indonesia, sekaligus menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94.
Remaja berusia 18 tahun yang sekarang sedang belajar di SMK TI Airlangga Samarinda itu mengaku sangat terkesan dengan keberagaman Indonesia.
Di Titik Nol Nusantara, Maria Majewska bertemu dengan pemuda pemudi yang datang dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka hadir dengan pakaian dan adat budaya yang berbeda, namun bersatu padu dalam semangat Sumpah Pemuda.
"Ini pengalaman yang hebat bagi saya. Di Polandia semua sama. Agama dan budaya sama. I think will be great experience for me, to see all this group, because it some new for me. Im really excited," ucap Maria
Majewska yang sempat melakukan foto bersama Gubernur Isran Noor dan Menpora Zainudin Amali di Titik Nol Nusantara, Jumat (28/10/2022).
Di Samarinda, Maria Majewska tinggal bersama keluarga muslim. Maria sendiri nonmuslim. Dia juga melihat di lingkungan sekolah terdapat beberapa agama lain. Dia mengaku salut karena toleransi hidup di Indonesia sangat luar biasa.
"Agama memang berbeda. Tapi nilai-nilai yang diajarkan sama," kata Maria dalam bahasa Indonesia.
Maria akan kembali ke Polandia pada 9 November nanti, setelah genap belajar selama tiga bulan di Samarinda. Lantas kesan terbaik apa yang akan ia bawa ke Polandia dari Samarinda?
"Budaya salim (cium tangan). Saya akan bawa budaya salim ke Polandia," yakin Maria.
Menurutnya, budaya salim ini tidak ada di Polandia. Padahal, kata dia, salim adalah bentuk nyata sebuah respek kepada orang tua, guru, kakak, atau orang yang dianggap tua.
Maria sendiri setiap hari selalu mendapat salim dari anak-anak sang pemilik rumah yang masih kecil-kecil saat hendak berangkat ke sekolah.
"Awalnya saya kaget. Saya tidak tahu itu apa. Tapi lama-lama, saya jadi terbiasa. Ini semacam respek dan penghormatan kepada yang lebih tua. Saya suka, karena itu, budaya salim ini akan saya bawa ke Polandia," tegasnya lagi.
Lalu soal makanan, apa saja yang disukai remaja cantik bertinggi 175 cm itu?
"I like bubur ayam and nasi goreng. Nasi kuning juga. Kalau kue saya suka ilat sapi. We don't have. Kalau buah saya suka rambutan. Itu tidak ada di Polandia," ucap Maria seraya tersenyum.
Saat ditanya apakah suatu saat dia tidak ingin kembali dan bekerja di Samarinda?
"Saya akan kembali ke Samarinda suatu hari nanti," jawab Maria.
Seperti pepatah lama, sekali minum air Mahakam, suatu saat ia akan kembali.
"Good luck Maria," ucap Gubernur Isran Noor memotivasi Maria di Titik Nol Nusantara. (sul/ky/adpimprov kaltim)
24 Mei 2019 Jam 21:44:49
Kegiatan Silaturahmi
29 Juni 2019 Jam 08:29:14
Kegiatan Silaturahmi
05 September 2021 Jam 22:32:43
Kegiatan Silaturahmi
28 Januari 2018 Jam 19:15:07
Kegiatan Silaturahmi
04 Desember 2018 Jam 21:57:30
Kegiatan Silaturahmi
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
26 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Maret 2019 Jam 17:36:34
Penanggulangan Bencana
16 Desember 2016 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
29 November 2017 Jam 09:17:13
Pekerjaan Umum
12 April 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga