SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim menyampaikan keprihatinan karena sampai hari ini, Senin, 6 April 2020 jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan, baik nasional maupun Kalimantan Timur.
Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak saat memberikan keterangan pers secara daring kepada media massa di Kaltim.
"Kita dianjurkan dan sesuai rekomendasi dari WHO kepada pemerintah Indonesia untuk menggunakan masker bagi mereka yang berada diluar rumah. Tidak terkecuali bagi siapapun," ucap Andi Ishak.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini mengungkapkan masker yang digunakan adalah masker non medis atau masker kain. Ada tiga jenis masker, yaitu dua jenis yang digunakan untuk tenaga medis, yakni masker N95 dan masker bedah. Sedangkan satu jenis lainnya adalah masker kain.
"Inilah sebenarnya yang kita gunakan, dengan harga relatif lebih murah dan gampang didapatkan. Bahkan bisa dibuat dengan mudah," kata Andi.
Andi juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota beserta jajarannya agar secara rutin menyemprotkan disinfektan ke tempat-tempat yang terkontaminasi virus corona. Khususnya melakukan disinfeksi pada permukaan benda mati yang seringkali dipegang oleh manusia, seperti fasilitas umum, gagang pintu, pegangan tangga atau eskalator, tombol lift, meja dan kursi, serta lainnya.
"Disinfektan ini khusus dipermukaan benda mati, jadi tidak dianjurkan pada permukaan tubuh atau mengenai langsung manusia. Karena bisa terjadi iritasi pada kulit jika terkena langsung cairan disinfektan," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, terkait penerapan PSSB (Pembatasan Sosial Skala Besar) maka Pemprov Kaltim mendorong kabupaten/kota untuk menyiapkan tempat karantina bagi mereka (pendatang) yang masuk ke Kaltim. Karena diperlukan suatu tempat yang cukup besar untuk menampung jumlah pendatang yang mencapai ratusan.
"Tetaplah menjaga jarak saat berkomunikasi dan bersosialisasi, kurangi kegiatan diluar rumah jika tidak terlalu penting, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, konsumsi makanan yang sehat serta vitamin C dan E untuk meningkatkan daya tahan tubuh," pesannya.
Kondisi terakhir perkembangan penyebaran Covid-19 di Benua Etam per Senin, 6 April 2020, total jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 4.631 orang. Dimana selesai pemantauan 2.238 orang dam dalam proses pemantauan 2.393 orang.
Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) total jumlahnya 228 orang, terdiri hasil negatif 137 orang, terkonfirmasi positif 31 orang, menunggu hasil laboratorium 60 orang dan meninggal dunia 1 orang. (her/yans/humasprovkaltim).
02 Juli 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
18 Oktober 2019 Jam 22:50:37
Kesehatan
03 Februari 2015 Jam 00:00:00
Kesehatan
23 Maret 2021 Jam 23:40:17
Kesehatan
10 Oktober 2018 Jam 17:57:42
Kesehatan
08 Februari 2017 Jam 00:00:00
Kesehatan
21 Juni 2022 Jam 22:03:32
Informasi dan Komunikasi
21 Juni 2022 Jam 21:59:00
Gubernur Kaltim
21 Juni 2022 Jam 21:55:43
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
21 Juni 2022 Jam 21:52:04
Informasi dan Komunikasi
21 Juni 2022 Jam 21:36:40
Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
20 Juni 2021 Jam 17:32:31
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
03 November 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
10 Desember 2021 Jam 11:33:37
Berita Acara
21 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak