SAMARINDA - Hingga Sabtu, 19 Desember 2020, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim semakin tinggi.
Tambahan positif terpapar virus corona sebanyak 269 kasus, sehingga total 23.925 kasus. Dibandingkan, jumlah pasien sembuh 20.163 kasus, sebab bertambah 240 kasus.
Sehingga, angka kasus per 100.000 penduduk sebesar 642.9 orang terpapar virus, atau positif rate 16.5 persen dari kasus diperiksa. Sementara, angka kesembuhan turun menjadi 84.3 persen dari terkonfirmasi.
Kondisi penyebaran dan penularan wabah corona di Kaltim akhir-akhir ini yang cenderung tinggi, mengingatkan pertemuan Komisi II DPR-RI dengan Pemprov Kaltim di Balikpapan, Senin 14 Desember 2020.
Pertanyaan politikus dari Fraksi PDIP sangat relevan dengan kondisi Kaltim yang melesat cepat dalam perolehan kasus Covid-19 dari 34 provinsi di Indonesia.
"Bagaimana Pak Wagub upaya Pemprov Kaltim selama ini, dalam penanggulangan (pencegahan dan penanganan) Covid disini (wilayah Kaltim)," tanya Anggota Komisi II DPR-RI Djarot Syaiful Hidayat kepada Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat pertemuan di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Balikpapan.
Tegas Wagub Hadi Mulyadi menjawab semua bergantung kebijakan dan ketegasan pemerintah daerahnya (bupati/walikota), serta didukung kesadaran warga untuk mentaati kebijakan tersebut.
"Pak Rizal, contoh kita di sini," tunjuk Hadi Mulyadi kepada Walikota Balikpapan Rizal Effendi telah lebih dulu menerbitkan Perwali penegakan Protokol Kesehatan dan sempat melakukan kebijakan lockdown.
Dampaknya, lanjut Hadi, angka positif di Balikpapan berangsur terkendali (menurun). Namun, diakuinya, bukan semata ketegasan pemerintah, tapi ketaatan masyarakat.
Walaupun diungkapkan Wagub Hadi, pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim juga membentuk peraturan kepala daerah berkaitan penegakan protokol kesehatan sesuai kondisi masing-masing daerah.
"Kuncinya, masyarakat harus sabar (membatasi diri), mematuhi anjuran pemerintah dan disiplin menjalankan protokol kesehatan ketika beraktifitas," ujar Hadi.
Termasuk menjelang libur panjang hari raya natal dan tahun baru 2021. Dimana, masyarakat diharapkan tetap patuhi anjuran pemerintah untuk membatasi diri tidak melakukan aktivitas berkumpul banyak orang, termasuk berwisata.
"Belajar dari kondisi sebelumnya, pasca libur panjang terjadi lonjakan kasus covid. Maka, sebaiknya masyarakat ikut mencegah," ungkap Hadi.
Update perkembangan Covid-19 Kaltim, Sabtu per 19 Desember 2020, suspek total 145.913 kasus (tambah 1.051 kasus), total konfirmasi positif 23.925 kasus (tambah 269 kasus), discarded/suspek negatif 121.178 kasus (tambah 768 kasus), probable 28 kasus dan proses 782 kasus. Sembuh 20.163 kasus (tambah 240 kasus). Meninggal 667 kasus dan dirawat 3.095 kasus.(yans/ri/humasprovkaltim)
05 Juli 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
26 Juli 2020 Jam 20:59:06
Kesehatan
22 Juni 2020 Jam 21:40:45
Kesehatan
24 Oktober 2018 Jam 20:46:59
Kesehatan
21 Desember 2018 Jam 19:32:16
Kesehatan
23 September 2021 Jam 22:22:56
Kesehatan
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
25 April 2022 Jam 22:39:19
Informasi dan Komunikasi
19 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
19 Mei 2020 Jam 19:41:59
Agama
21 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
09 Desember 2018 Jam 21:29:35
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa