*Jelang Musim Kemarau Panjang
SAMARINDA - Sesuai informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, kemarau cukup panjang diperkirakan terjadi Mei hingga Juni 2013. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim H Riza Indra Riadi mengimbau agar masyarakat Kaltim waspada mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan tempat tinggal dan perladangan mereka.
“Kami mengimbau masyarakat waspada. Tujuannya, agar bencana tersebut dapat diantisipasi lebih dini, sehingga ketika terjadi kebakaran masyarakat sudah bisa mengatasinya,” kata Riza Indra Riadi dikonfirmasi di Samarinda, Minggu (3/3).
Menurut dia, bukan hanya waspada, tetapi peran aktif juga diperlukan dari masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran. Misal, masyarakat yang membuka lahan untuk berkebun di hutan, diharapkan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Karena, membuka lahan dengan cara membakar sudah tidak diperkenankan lagi. Hal ini, lanjut dia, tentu harus dikendalikan lebih baik olehPemerintah Kabupaten dan Kota, agar mengimbau warganya, sehingga permasalahan kebakaran hutan tidak terjadi.
“Kalau kita tidak awasi dengan baik, maka kebakaran hutan bisa saja terjadi di daerah kita. Jangan sampai kebakaran terjadi. Sebab, hal itu tentu akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat, termasuk karena asap tebalnya,” jelasnya.
tersebut bukan hanya tidak membuka lahan dengan cara membakar, tetapi masyarakat pengguna jalan, khususnya yang melintasi kawasan hutan lindung. Terutama di Kaltim, khususnya di kawasan Bukit Soeharto antara Balikpapan dan Samarinda, diharapkan bagi perokok berat ketika musim kemarau panjang tidak membuang puntung rokok sembarangan. Puntung rokok yang masih menyala bisa saja akan menimbulkan dampak kebakaran hutan di kawasan Hutan Bukit Soeharto.
“Jika perlu, kami mengimbau bagi perokok berat kalau melintasi kawasanhutan tersebut dapat memadamkan api rokoknya,” jelas Riza.
Sementara, potensi kebakaran hutan yang patut diwaspadai oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kaltim, yakni di wilayah Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Nunukan. Karena, wilayah tersebut saat ini dinilai dalam konsentrasi program perkebunan, sehingga patut diwaspadai. (jay/hmsprov)
11 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
10 Juni 2019 Jam 14:58:04
Penanggulangan Bencana
17 Mei 2020 Jam 11:10:17
Penanggulangan Bencana
22 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
22 Agustus 2020 Jam 21:54:10
Penanggulangan Bencana
27 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
07 Juni 2023 Jam 22:28:17
Kegiatan Pemerintah
07 Juni 2023 Jam 22:21:42
Gubernur Kaltim
07 Juni 2023 Jam 18:07:32
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juni 2023 Jam 20:22:45
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
02 Maret 2020 Jam 09:55:56
Berita Acara
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
11 November 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
20 Maret 2022 Jam 11:22:36
Ibu Kota Negara