Kalimantan Timur
Masyarakat Diimbau Waspada Kebakaran Selama Ramadhan

Masyarakat Diimbau Waspada Kebakaran Selama Ramadhan

 

SAMARINDA – Pemprov Kaltim melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim   mengimbau agar masyarakat di daerah ini, agar lebih mewaspadai bahaya kebakaran, terutama pada Bulan Ramadhan ini.

"Potensi terjadinya kebakaran memang selalu lebih besar dibanding momen-momen lain. Banyak faktor, antara lain kelalaian warga karena terlalu banyak beraktifitas di dapur dan faktor klasik korsleting listrik," kata Kepala Badan BPBD Kaltim H Wahyu Widhi Heranata Wahyu Widhi, Selasa (1/7).

Sekarang ini pihaknya bersama BPBD kabupaten dan kota terus melakukan upaya preventif atau pencegahan melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal ceroboh yang dapat menimbulkan kebakaran.    

"Pada prinsipnya, kami selalu siaga satu bukan hanya pada Bulan Suci Ramadhan, tetapi juga pada hari-hari biasa untuk penangulangan bencana," tegasnya.

Dia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan menjaga terjadinya bahaya kebakaran dengan mengontrol nyala api, khususnya pada saat memasak.

"Sebelum tidur supaya mengecek dulu dapur dan peralatan listrik yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Biasanya sumber api yang menyebabkan kebakaran itu dari dapur atau terminal listrik," katanya.

Di sisi lain, Wahyu Widhi juga menginformasikan jumlah titik panas atau hotspot di Kaltim. Sesuai data yang diterima melalui satelit Terra Aqua tidak terpantau atau tidak ditemukan titik panas. Sedangkan satelit Noaa-18 mendeteksi tiga titik panas, satu di Kutai Timur dan dua titik di Kutai Kartanegara.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak BPBD di kabupaten/kota untuk memantau perkembangan hotspot atau titik api di sejumlah daerah di Kaltim," kata Wahyu.

BPBD Kaltim lanjut dia, mengimbau warga agar tidak melakukan pembakaran lahan atau aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan.  

"Walaupun hujan masih sering terjadi namun kebakaran lahan sangat rentan terjadi sehingga kami meminta warga agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya. (sar/sul/es/hmsprov).

Berita Terkait
Government Public Relation