Kaltim Terbantu Masih Ada Hujan
SAMARINDA – Bencana asap sebagai akibat dari kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa provinsi di Indonesia. Terutama di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Di Kaltim, meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau, namun masih ada curah hujan. Sehingga meskipun ada potensi hotspot (titik api), namun tidak sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Kita bersyukur masih ada curah hujan di Kaltim. Sehingga membantu pemerintah dalam meminimalisir potensi kebakaran hutan dan lahan di Kaltim,” kata Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Chairil Anwar, Senin (17/3).
Menurut dia, hal lain yang tidak kalah penting sehingga berhasil meminimalisir potensi kebakaran hutan dan lahan adalah komitmen serta ketegasan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak untuk memberikan sanksi kepada perusahaan perkebunan atau kehutanan yang membuka lahan dengan cara membakar.
“Sudah dikatakan gubernur, perusahaan yang membakar untuk membuka lahan akan kena sanksi dan Pemprov tidak mau berkompromi terhadap pelanggaran tersebut. Tidak saja ijin mereka akan dicabut tetapi juga dilanjutkan ke proses hukum. Ini komitmen Pak Awang yang harus kita kawal terus,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, Dishut secara terus menerus juga melakukan evaluasi terhadap titik api yang ada di Kaltim. Karena, seperti diketahui Kaltim merupakan salah satu dari provinsi yang masuk kategori resiko tinggi bencana kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, jajaran Dishut terus memantau titik api yang ada dan jika terjadi kebakaran segera memadamkannya.
“Kita juga meminta kabupaten/kota untuk pro aktif dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan di daerahnya masing-masing. Terutama dengan melakukan sosialisasi dan mengimbau warganya untuk tidak melakukan pembakaran hutan untuk berladang atau sebagainya,” katanya.
Ketika ada kebakaran hutan atau lahan di daerah, sambung dia, maka Dishut atau instansi terkait lainnya kabupaten/kota harus segera melakukan tindakan dan berkoordinasi serta berkomunikasi dengan Dishut Kaltim agar kebakaran hutan atau lahan itu tidak meluas.
“Kita akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan instansi terkait baik di lingkup Pemprov maupun kabupaten/kota terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan ini. Kita harus mencegah agar tidak sampai terjadi seperti di Riau,” pungkasnya. (her/sul/es/hmsprov).
///FOTO : Warga Kaltim harus mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap. Nampak sejumlah petugas dan warga memadamkan api di kawasan Bukit Soeharto beberapa waktu lalu.(dok/humasprov kaltim)
20 Februari 2020 Jam 11:30:04
Perkebunan
30 Desember 2017 Jam 09:57:08
Perkebunan
01 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
03 September 2019 Jam 19:06:29
Perkebunan
01 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
26 Januari 2023 Jam 06:05:37
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
01 Oktober 2022 Jam 05:11:54
Wakil Gubernur Kaltim
08 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
25 November 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
22 Oktober 2020 Jam 19:24:26
Rapat Koordinasi Pemerintah