Kalimantan Timur
Masyarakat Jangan Panik

* Anomali Iklim, Harga Sembako Naik

 

SAMARINDA – Anomali iklim di seluruh Indonesia yang tidak menentu mengakibatkan sejumlah transportasi laut terganggu. Gangguan ini berakibat pada pelayaran arus barang dan penumpang.

Anomali iklim ini juga mempengaruhi sejumlah harga komoditas pangan dan produk hortikultura di Kaltim karena pergeseran musim tanam.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM (Disperindagkop) Kaltim, H. Mohammad Djaelani di Samarinda, Kamis (18/1).

Anomali iklim yang tidak menentu ini mengakibatkan sejumlah produk harganya baik beberapa persen dari harga sebelum tahun 2012. Daging sapi misalnya naik dari Rp90.000 menjadi Rp110.000 pada tanggal 18 Januari. Begitu juga harga cabai dan beras ikut  naik beberapa ribu rupiah.

“Kaltim sebagai daerah penerima memang masih bergantung pada provinsi lain. Karena anomali  iklim yang tidak menentu banyak petani dan pengusaha salah memprediksi iklim,” jelasnya.

Walau begitu, stok pangan dan sembilan kebutuhan pokok (sembako) tetap akan dapat bertahan  hingga tiga bulan ke depan. Apalagi setiap dua minggu sekali para distributor secara rutin menambah stok barang gudangnya.

Djaelani mengharapkan masyarakat untuk tidak panik dan menimbun stok-stok barang di rumah-rumah karena Pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota dan distributor selalu berupaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Masyarakat dapat mengganti atau beralih makanan dan  barang yang biasa digunakan kepada produk yang banyak dihasilkan oleh kabupaten/kota seluruh Kaltim.

Misalnya mengganti ikan layang dan tongkol yang harganya menaik dengan ikan-ikan lokal. Begitu juga dengan daging sapi dapat mengganti dengan daging ayam atau telur.

“Tidak perlu panik karena semua kebutuhan pokok terus didatangkan secara rutin setiap dua minggu sekali. Kapal-kapal besar tetap dapat berlayar  dan tidak ada larangan berlayar antar pulau,” ujarnya.

Didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Rodi Ahnadi dijelaskan barang-barang di pasaran memang harganya cenderung tetap berada di atas rata-rata harga normal.

Data harga di beberapa pasar di Samarinda kemarin, diketahui harga beras rata-rata Rp.9.000-11.000/kg, gula pasir Rp.12.500-Rp.15.000/kg, minyak goreng curah Rp.7000/botol dan jenis spesial Rp17.000/botol.

Daging sapi murni Rp.110.000/kg, daging ayam broiler Rp.36.000/ekor, cabe besar Rp.26.000/kg, cabe rawit Rp.47.000/kg, bawang merah dan bawang putih masing-masing Rp.28.000/kg, ikan asin teri Rp.35.000 dan harga minyak tanah Rp.12.500/liter.(yul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation