SAMARINDA - Optimalisasi peran tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (Toga) dan organisasi masyarakat (Ormas) sangat penting untuk menurunkan angka golongan putih (Golput) alias tidak memilih, sekaligus menentukan kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.
Pj Sekprov Kaltim Dr Hj Meiliana mengajak Tomas, Toga dan Ormas dan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi memberikan informasi kepada keluarga, massa, pendukung serta masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan Pemilu 2018 yang akan digekar 27 Juni 2018 mendatang.
Hal itu disampaikan Meiliana saat membuka sosialisasi Pilgub Kaltim yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim di Hotel Aston beberapa hari lalu. Menurut dia, sosialisasi yang dilakukan organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat merupakan salah satu cara untuk memberikan pendidikan politik, sehingga dapat memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menyalurkan hak pilih mereka.
"Kita harapkan, melalui sosialisasi yang berisikan pendidikan itu maka masyarakat akan lebih cerdas dalam berdemokrasi, sehingga partisipasi politik masyarakat akan tinggi dalam Pilgub Kaltum 2018, baik secara kuantitas maupun kualitas. Sebab, tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih masih sangat rendah," kata Meiliana.
Mengacu pada dua Pemilu sebelumnya, yakni Pemilu Legislatif 2014, jumlah pemilih sebanyak 2,99 juta orang (masih gabung Kaltara). Tercatatat yang menggunakan hak pilihnya 2,1 juta pemilih atau 69 persen, sementara yang tidak memilih atau golput sebanyak 928 ribu orang atau 31 persen.
Kemudian pada Pilkada 2015, tingkat partisipasi masyarakat Kaltim menurun, hanya 59 persen, dengan jumlah golput sekitar 41 persen dari total pemilih 2,3 juta orang. Dari data tersebut, terlihat tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan. Oleh karena itu diharapkan masyarakat tidak golput pada Pilgub Kaltim mendatang.
"Maka dari itu, untuk mencapai target nasional 77,5 persen, paling tidak kita harus mampu menambah partisipasi pemilih Kaltim hingga 20 persen. Untuk itu kita harus bekerja keras dengan dukungan semua pihak termasuk peran tomas, toga dan ormas untuk mensosialisasikan Pilgub Kaltim," tegasnya.
Meiliana mengatakan keberhasilan Pilgub Kaltim bukan hanya tanggung jawab KPU, Bawaslu, aparat keamanan dan pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat termasuk peran serta tomas, toga dan ormas.
"Sinergitas seluruh pemangku kepentingan termasuk toga, tomas dan ormas sangat diharapkan. Sehingga Pilgub Kaltim akan menghasilkan pemimpin Kaltim yang mempunyai legitimasi kuat serta amanah agar daerah ini akan lebih baik dan lebih maju di masa mendatang," harap Meiliana. (mar/sul/humasprov)
01 Agustus 2020 Jam 22:21:14
Sosialisasi Masyarakat
18 Maret 2019 Jam 18:43:45
Sosialisasi Masyarakat
14 Maret 2018 Jam 11:49:34
Sosialisasi Masyarakat
19 Desember 2018 Jam 20:46:31
Sosialisasi Masyarakat
21 Januari 2018 Jam 20:56:31
Sosialisasi Masyarakat
27 Mei 2019 Jam 08:31:11
Sosialisasi Masyarakat
26 Juni 2022 Jam 22:40:27
Informasi dan Komunikasi
26 Juni 2022 Jam 22:35:52
Gubernur Kaltim
25 Juni 2022 Jam 22:30:30
Ibu Kota Negara
25 Juni 2022 Jam 22:29:45
Gubernur Kaltim
25 Juni 2022 Jam 22:29:22
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
05 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Kearsipan
30 Oktober 2019 Jam 09:05:30
Rapat Koordinasi Pemerintah
20 September 2019 Jam 22:11:54
Kegiatan Pemerintah
06 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 September 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan