Kalimantan Timur
Meiliana : Mari Aktifkan Kembali Budaya Gotong-Royong

Meiliana

SAMARINDA - Perkembangan jaman yang semakin modern turut memberi dampak pada perubahan budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai kebudayaan  seperti  budaya gotong-royong perlahan mulai ditinggalkan akibat pengaruh modernisasi dan gaya hidup modern.

Karena alasan itulah, Penjabat Sekretaris (Pj Sekprov) Kaltim Hj Meiliana meminta para bupati dan walikota untuk mengajak warganya menghidupkan kembali dan melestarikan budaya gotong royong.

Gotong rorong bermanfaat bukan saja untuk kebersamaan, tetapi juga mempererat tali silturahmi baik antara pemerintah, aparat dan masyarakat  yang terlibat dalam suatu aktivitas tertentu secara bersama-sama. "Maka dari itu, kami minta para bupati dan walikota bisa mengajak masyarakatnya untuk kembali mengaktifkan budaya gotong-royong. Contoh membersihkan lingkungan. Seruan itu harus diteruskan para camat, lurah sampai para ketua rukun tetangga (RT)," kata Meiliana.

Modernisasi menyebabkan pergeseran budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Gotong-royong tidak lagi menjadi sebuah kebutuhan sosial. "Budaya  gotong-royong  ini penting  sebagai sebuah kerja sama masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu yang dianggap berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama," ujarnya.

Meiliana mengimbau seluruh masyarakat Kaltim agar budaya gotong-royong bisa terus diaktifkan kembali, khususnya untuk tingkat RT dalam membersihkan lingkungan sekali dalam seminggu, tentu dampaknya sangat luar biasa untuk kebersihan lingkungan.

"Apalagi saat ini, musim penghujan, kiranya masyarakat setiap hari Minggu bisa bergotong-royong untuk membersihkan lingkungannnya, selain untuk kebersihan dan keiandahan, bergotong royong  juga dapat mengatasi  dan meminimalisir  terjadinya banjir yang sering melanda kota Samarinda," kata Meiliana. (mar/sul/humasprov kaltim)

Berita Terkait